Base Camp Baru – Cerita Baru
Pidato Ketua Umum

Base Camp Baru – Cerita Baru

PIDATO KETUA UMUM DPP PSI
DALAM ACARA PERESMIAN BASE CAMP DPP PSI
16 November 2016

 

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Salam SOLIDARITAS!

Bro dan Sis, hadirin sekalian yang saya muliakan!

Tidak jauh dari sini, sekitar 800 meter, diawal tahun ini, tepatnya 14 Januari 2016, lokasi dimana sekelompok orang meledakkan bom dan menewaskan beberapa orang di sekitar Gedung Sarinah dan Jakarta Theater. Jaringan ISIS mengaku bertanggung jawab atas tindakan terro tersebut. Kita tentu berduka dan marah atas peristiwa itu. Namun dunia akan mengenang peristiwa terror itu sebagai tindakan terror yang gagal. Jelas tindakan terror tersebut gagal mencapai maksud dan tujuannya untuk menciptakan ketakutan dan kekalutan dalam masyarakat.

Kita tidak retak karena terror, semakin nyata bahwa ikatan kita sebagai sebuah bangsa tidak mudah untuk dicerai-beraikan hanya oleh satu atau dua ledakan bom bunuh diri. Yang patut kita renungkan adalah mengapa ada diantara kita yang membutuhkan kematian saudara lainnya untuk menegaskan eksistensi mereka? Mengapa ada pihak yang begitu hausnya dengan kemenangan, sehingga membutuhkan kekalahan  saudaranya yang lain? Mengapa ada yang ingin terlihat begitu berani, sehingga memerlukan ketakutan dari masyarakat lainnya? Ini adalah pertanyaan bangsa Indonesia hari ini Bro dan Sis sekalian.

 

Bro dan Sis yang saya cintai!

Intoleransi adalah racun dalam system negara kesatuan republik Indonesia. Sejak awal pendiriannya NKRI adalah jahitan yang terdiri dari ragam langgam budaya dan adat istiadat dan juga agama. Di kaki Sang Garuda Pancasila, tergenggam secarik pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Lalu demikian sempitkah ruang dihati kita untuk saling menerima perbedaan sebagai sebuah identitas nasional. Atau sedemikian angkuhkah kita dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga perbedaan yang ditakdirkan atas diri dan bangsa kita, ingin kita lenyapkan begitu saja? Saya tegaskan Bro dan Sis sekalian, bahwa mengakui NKRI adalah juga berarti pengakuan terhadap keragaman.

Menyebutkan Indonesia, adalah menyebutkan kesatuan dan keragaman di dalam satu tarikan nafas. Jika NKRI harga mati, maka demikian juga dengan keragaman. Maka pada kesempatan ini kami sampaikan salam dan dukungan kepada Presiden Republik Indonesia, Bro Joko Widodo. PSI akan selalu mendukung mandat konstitusional yang telah diserahkan kepada Presiden ketujuh. Seluruh kader PSI tetap memberikan kepercayaannya selama Presiden Jokowi berdiri tegas digaris Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

 

Bro dan Sis yang berbahagia!

Rentetan angka intoleransi di Indonesia, semakin meyakinkan dan mengukuhkan kehadiran PSI sebagai partai baru yang DNA pendiriannya sudah dibangun sebagai penjaga Keragaman. Baru beberapa Minggu lalu, Kementerian Hukum dan HAM resmi mengumumkan PSI sebagai satu-satunya pertain politik baru, yang dinyatakan lolos dalam verifikasi partai politik tahun 2016. Hari ini kami sungguh berbahagia, karena setelah sekian lama berkantor di internet, maka hari ini, DPP PSI akhirnya memiliki alamat kantor sendiri.

Kantor ini kami namakan Base Camp, sengaja tidak kami namai kantor, agar tempat ini tidak berjarak dengan koinstituen PSI yakni anak-anak muda. Kami menghindari kesan formalistic dan birokratis, karena demikianlah adanya PSI, kami semua setara di PSI. Harapan kami, Base Camp ini menjadi rumah bagi siapa saja yang memiliki cita-cita dan mimpi yang sama tentang Indonesia dimasa yang akan datang.

 

Bro dan Sis yang saya banggakan!

Base Camp ini juga diadakan karena tuntutan administrative yang mengharuskan setiap DPP Partai Poilitik memiliki kantor, ruang rapat, ruang kerja dll. Karena sebentar lagi PSI akan menghadapi tahap paling menentukan, bersama partai politik lain tentunya, menghadapi verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ini tentu bukan hal yang kami anggap remeh, kami tidak ingin cita-cita PSI bersama anak muda dan perempuan seluruh Indonesia, kandas hanya karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-undang Pemilu.

Awal November lalu, PSI telah mengadakan rapat konsolidasi nasional di Bali, yang hasilnya sudah kami tuangkan dalam sebuah Maklumat Solidaritas dari Bali yang intinya menyatakan bahwa PSI siap untuk di verifikasi oleh KPU, dan dengan demikian siap untuk berkompetisi dalam Pemilihan Umum 2019 yang akan datang.  Seluruh struktur PSI saat ini sedang berbenah diri dan disiapkan sebaik-baiknya menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi dalam proses menuju Pemilu 2019.

 

Bro dan Sis yang saya muliakan!

Hari ini juga adalah tepat 2 (dua) tahun berdirinya PSI. Diulangtahun yang kedua ini kami meluncurkan beberapa materi iklan dan konten PSI dengan tema “Cerita Baru PSI – Baru, Muda itu Kita.” Dengan tema itu kami mengajak seluruh anak muda dan perempuan seluruh Indonesia untuk bersama-sama menuliskan cerita baru tentang Indonesia. Berawal dari cerita, yang dibalut mimpi bersama, dan dikuatkan oleh rasa solidaritas yang utuh, maka PSI optimis menjadi salah satu partai pemenang dalam Pemilu 2019 yang akan datang.

Hari ini juga, 16 November 2016 adalah hari toileransi internasional. Rasanya lengkaplah hari ini kami jadikan tanggal dimana kami memasuki Base Camp PSI, rumah kaum muda, rumah kaum yang mendambakan masa depan bangsa yang lebih baik. Sekali lagi saya mengajak kepada seluruh anak muda dan perempuan seluruh Indonesia. Ini Base Camp kita semua, dari sini kita tuliskan cerita baru tentang Indonesia, cerita baru tentang cara berpolitik, cerita baru tentang toleransi sesame anak bangsa.

 

Bro dan Sis yang saya cintai!

Terimakasih tak terhingga kepada seluruh jajaran DPP, DPW dan DPD PSI yang telah menyertai perjalanan dan perjuangan PSI hingga usianya yang kedua. Semoga semangat yang sama bahkan lebih akan kita tunjukkan di hari-hari mendatang. Keberadaan Base Camp ini adalah juga berarti undangan kepada siapapun yang ingin bersama PSI menuju Pemilu 2019. Ini bukan alamat palsu, ini adalah Base Camp yang pintunya selalu terbuka bagi sumbangsih tenaga, karya, kreatifitas, gagasan dan juga kritikan yang konstruktif demi kebaikan kita bersama.

Akhirnya terimakasih saya ucapkan pada rakyat Indonesia atas kepercayaan dan kebaikannya kepada PSI. Juga kepada Bro dan Sis Jurnalis, baik TV, Cetak dan elektronik atas perhatiannya pada pergerakan kami. Sungguh kami selalu membutuhkan kehadiran dan perhatian dari seluruh jurnalis Indonesia. Demikian sambutan saya, jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Karena memaafkan adalah salah satu pertanda keluhuran dan kemanusiaan kita.

Jaga terus Toleransi sesame anak bangsa, pupuk terus benih-benih keragaman, sirami terus ladang Pancasila dengan kesetiaan kepada prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Semai terus semangat solidaritas dalam setiap langkah kita. Jaga toleransi, jaga keragaman, demi Indonesia 100% Merdeka!

 

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamu alaikum Wr. Wb.

 Jakarta, 16 November 2016

Salam Solidaritas!

Meski Sederhana, Ultah Kedua PSI Terasa Modern dan Muda
Liputan Liputan Nasional

Meski Sederhana, Ultah Kedua PSI Terasa Modern dan Muda

Sis Grace membubuhkan tanda tangan di Dinding Interaktif kantor DPP PSI
Sis Grace membubuhkan tanda tangan di Dinding Interaktif kantor DPP PSI

Bertepatan dengan ulang tahun kedua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dilakukan juga peresmian kantor DPP PSI di Jl Wahid Hasyim 194 Jakarta Pusat, pada Rabu (16/11/2016).

Memberikan kata sambutan, Ketua Umum PSI Grace Natalie mengungkapkan rasa syukur atas lolosnya PSI dalam verifikasi Kemenkumham beberapa waktu lalu.

“Setelah sukses pada tahap tersebut, kita harus mengulang kembali sukses verifikasi KPU pada 2017 mendatang. Setelah sekian lama berkantor di internet, akhirnya PSI menempati kantor sebenarnya” kata Grace optimis.

Tapi Grace juga mengingatkan agar kader-kader PSI tidak lengah, karena perjuangan makin berat menuju Pemilu 2019.

“Ulang tahun kedua PSI ini juga menjadi ajang bagi anak-anak muda Indonesia untuk menulis cerita baru,” lanjut Grace.

Menurut Grace, PSI yang semula dianggap bukan ancaman bisa menjadi kuda hitam.

Acara berlangsung sederhana namun akrab dan moderen. “Mari kita bergembira ria di rumah baru PSI, mari kita isi cerita baru dengan kisah yang positif bahwa Indonesia selalu punya harapan,” tandas Grace.

Terkait kekerasan bernuansa intoleransi yang terjadi baru-baru ini di Samarinda diharapkan dapat ditindak tegas oleh Presiden Jokowi, kata Grace.

Grace mengakhiri pidato dengan memotong tumpeng, yang diberikan kepada sejumlah perwakilan DPW dan DPD, di antaranya dari Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

PSI juga memberikan hadiah kepada peserta lomba menulis esai bagi anak-anak muda, bekerja sama dengan Qureta. Salah satu juri adalah novelis perempuan Okky Madasari.

“Kami menerima lebih dari enam ratus esai, penulis memilih bermacam-macam topik. Sulit menentukan pemenang, akhirnya dewan juri memutuskan Arjuna Putra Aldino keluar sebagai pemenang, Arjuna mengangkat judul “Menghadirkan Politik Perempuan Yang Otentik,”.

Juara kedua ditempati oleh Anggar Sandhy Perdana dengan judul esai “Politik Virtual dan Matinya Politik”.

Sementara pemenang ketigs tidak sempat hadir Kurnia Gusti Sawiji dengan judul “Bisakah Politik Menjadi Akhir Alam Semesta.”
Demikian dijelaskan Andi Saiful Haq salah satu juri lomba menulis Esai Politik yang hadir.

Selain lomba menulis, diberikan pula penghargaan kepada pemenang lomba foto internal bagi kader-kader PSI. Pemenang diraih oleh DPD PSI Banyuwangi, Cimahi, dan Aceh Besar

Diakhir acara Tim IT PSI meluncurkan tampilan baru laman http://psi.id dengan sejumlah fitur baru. Pada halaman profil pengurus DPP, ditampilkan wajah dengan gugus grafis asli Indonesia, yaitu aliran Wedha Art Pop’s Portrait (WPAP) yang sudah diakui internasional.

Yang juga tak kalah menarik adalah media touchscreen yang digunakan sebagai backdrop, sekaligus media presentasi. Dengan teknologi Interactive Touch Finger terbaru, 2 sudut dinding lantai dasar kantor PSI ini bisa digunakan sebagai media layar sentuh raksasa. Pengunjung bisa melakukan surving internet maupun mencorat-coret dinding tersebut dengan menggunakan jari-jarinya.

Kader dan simpatisan PSI yang memenuhi aula kantor tampak mengagumi interior yang dipenuhi fitur teknologi canggih. Secara bergantian mereka membubuhkan tanda tangan dan pesan dengan jari mereka di dinding tersebut.

“Kami serius menggarap segmen anak-anak muda, termasuk rekrutmen anggota secara online dan terintegrasi dengan sistem informasi PSI,” jelas Endika Wijaya yang bersama Uji Baskoro merancang desain dan navigasi baru web www.psi.id (*)

Sumber: tribunnews.com