Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sangat menyayangkan terjadinya bentrokan berdarah antar sesama pekerja di area smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
“Kami mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. PSI mendukung aparat kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa ini. Siapa pun yang bersalah, harus dimintai pertanggungjawaban. Penegakan hukum yang adil dan objektif merupakan keharusan,” kata Juru Bicara DPP PSI, Andre Vincent Wenas, dalam keterangan tertulis, Selasa 17 Januari 2023.
PSI juga meminta semua pihak menahan diri. Percayakan proses hukum yang sedang berjalan. Waspada terhadap pihak-pihak yang ingin memancing di air keruh. Terutama, mereka yang ingin membangkitkan sentimen anti-Tiongkok.
“Kita semua harus hati-hati dengan dengan narasi Tiongkok vs Pribumi yang mulai bermunculan di media sosial. Jangan biarkan politik identitas tumbuh dari peristiwa berdarah itu,” kata Andre.
Pada titik ini, PSI mendorong pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak smelter untuk duduk bersama mencari solusi yang tepat. Harus ada perbaikan terkait pengawasan dan SOP kerja di smelter-smelter yang beroperasi.
“Cukup ini yang terakhir, jangan jadi preseden buruk ke depan. Keberadaan smelter ini sangat menguntungkan bagi Indonesia, terutama untuk menyerap tenaga kerja lokal dan membuka potensi ekonomi masyarakat setempat,” katanya.
Program hilirisasi jangan sampai terhambat karena menyangkut kesejahteraan rakyat. Indonesia menyimpan cadangan nikel terbesar di dunia, tapi punya keterbatasan teknologi dan tenaga ahli untuk mengolahnya menjadi bahan setengah jadi yang bisa diekspor.
“Jadi untuk menyiasati, pemerintah Indonesia mendatangkan teknologi, berikut tenaga ahli dari Tiongkok. Selain dikenal menguasai teknologi, tenaga ahli Tiongkok juga bisa bekerja efektif dan efisien. Pada saat bersamaan, juga dilakukan transfer teknologi dan keterampilan,” kata Andre.
Bentrokan terjadi di antara ratusan pekerja di area smelter PT GNI. Tiga orang tewas akibat bentrokan berdarah pada Sabtu 14 Januari 2023 malam. Satu korban adalah tenaga kerja asing dan dua korban lain merupakan tenaga kerja lokal.