Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali kedatangan para kader baru. Sosok pertama adalah Liza Marielly Djaprie. Psikolog klinis ini sempat ramai diberitakan berita saat menjadi pendamping dan saksi ahli Bharada Richard Eliezer.
“Saya bergabung karena melihat PSI punya kepedulian besar terhadap perempuan dan anak. Karena itu, nantinya saya akan banyak membantu pendampingan psikologi kepada perempuan dan anak korban kekerasan, maupun korban bencana alam,” kata Liza dalam acara prosesi penerimaan, Rabu 1 Maret 2023
Tak hanya di ranah perempuan dan anak, Liza bergabung dengan PSI karena ingin membantu lebih banyak dan menjangkau luas mereka yang membutuhkan pendampingan psikologi.
“Saya berencana mengembangkan Departemen Penunjang Kesehatan Mental di PSI. Semoga dilancarkan,” ujar Liza.
Suami Liza, Muhammad Arief Budiman, juga menyatakan bergabung dengan PSI. Arief pun bakal maju sebagai Caleg DPR RI.
Pada 2012, pengusaha ini pernah menjadi relawan Jokowi – Ahok di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
“Saya memutuskan masuk politik dan bergabung ke PSI, ibarat keluar dari zona nyaman. Dan, saya terinspirasi oleh Bro Giring. Ia juga meninggalkan zona nyaman sebagai artis. Selama ini selalu hanya berperan di belakang layar, sekarang saya maju di garis depan, bergerak bersama PSI,” kata Arief.
Pria yang hobi travelling dan diving ini melihat potensi pariwisata yang telah berkembang dengan luar biasa di bagian timur Indonesia.
“Bersama PSI, saya ingin mengembangkan potensi pariwisata di banyak daerah lain di Indonesia. Dengan kegiatan pariwisata yang merata, roda perekonomian rakyat dipastikan semakin menggeliat. Juga berdampak langsung pada kesejahteraan dan pengembangan sumber daya manusia di daerah-daerah tersebut,” kata Arief.
Sosok terakhir adalah I Made Verdy Bhawanta, yang merupakan aktor film laga dan atlet olah raga bela diri.
“Saya tertarik dengan politik karena melihat PSI selama ini. PSI punya idealisme yang besar, berisi generasi muda yang menawarkan gagasan segar, kita butuh generasi baru untuk memperbaiki Indonesia,” kata Verdy.
Bersama PSI, Verdy ingin memasyarakatkan olahraga. Ia juga bertekad memperbaiki tata kelola olahraga nasional supaya atlet sejahtera dan prestasi olahraga pun terangkat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mengatakan, “Bergabungnya tiga tokoh ini sangat relevan dengan keadaan khususnya terkait anak-anak muda. Isu kesehatan mental, bullying, atau healing atau berwisata sangat dekat dengan mereka. Jadi, ini adalah sebuah berkah buat PSI.”
Giring berkeyakinan, ketiganya mampu berkontribusi kepada masyarakat melalui PSI. Kelak jika menjadi anggota DPR, mereka bisa menyumbangkan pikiran untuk menghasilkan regulasi yang bermanfaat untuk anak muda.
Liza merampungkan Program Pascasarjana Profesi Psikologi Klinis Dewasa di Universitas Indonesia. Ia juga pemegang Sertifikasi Hipnoterapi Klinis, Sertifikasi Life Coach, Sertifikasi Grafologi dasar (Ilmu Tulisan Tangan) dan Sertifikasi Behavior Analyst.
Selain fokus berpraktik sebagai psikolog klinis, Liza juga tercatat aktif dalam beragam kegiatan lain sebagai pembicara bertema psikologi untuk perusahaan, sekolah, universitas dan komunitas.
Ia juga merupakan Expert Psychologist untuk Orami (platform parenting Indonesia) dan dosen pembimbing untuk mahasiswa S2 Profesi Klinis Dewasa Universitas Atma Jaya. Selain itu ia menjabat Ketua Komisi Pengembangan Kesehatan Mental Keluarga di Koalisi Kependudukan Indonesia.
Sementara, Muhammad Arief Budiman adalah lulusan Sarjana Teknik Sipil ITB dan Magister Manajemen Prasetiya Mulya Business School
Sejak kecil, Verdy Bhawanta sudah menggeluti seni bela diri. Dari hobinya itu, ia lalu membintangi sejumlah film laga. Misalnya, Pirate Brothers (2011), Kawin Kontrak 3 (2013), Patriot (2015), Merah Putih Memanggil (2017), dan Tanpa Ampun (2023).
Ia juga menekuni Capoeira, Brazilian Jiu Jitsu (BJJ), Mixed Martial Arts (MMA), Kickboxing dan Parkour.
Pada 2012, pria berdarah Bali ini mendirikan Indobarian. Komunitas olahraga terbesar yang menginspirasi banyak orang untuk berolahraga dengan gampang dan tidak ribet.