Sosok Ideal Nurdin Abdullah

Indonesia butuh banyak figur yang jujur, bersih dan kompeten. PSI bersuka cita dengan penganugerahan Bung Hatta Anti-Corruption Award 2017 untuk Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng dan Calon Gubernur Sulawesi Selatan dalam Pilkada 2018. Pada tahun pertama kepemimpinannya di Bantaeng, Nurdin melakukan pembenahan dan peningkatan kapasitas aparat pemerintah.

Nurdin juga menggelar sistem rekrutmen secara terbuka sejak 2009 dan merotasi kepala dinas setiap 3-6 bulan sekali untuk menghindari “zona nyaman” korupsi. Nurdin sudah banyak mengganti pejabat yang tidak bekerja dengan baik atau terbukti korup. Kepala Badan Kepegawaian Daerah, misalnya, telah berganti empat kali.

Sebelum Nurdin menjabat pada 2008, Bantaeng termasuk 199 daerah tertinggal di Indonesia. Tiap tahun dilanda banjir dan tak punya infrastruktur dan layanan kesehatan yang mumpuni. Pertumbuhan ekonomi hanya 4,7 persen. Kepemimpinan Nurdin di Bantaeng membuahkan hasil yang manis.

Banjir tak pernah singgah lagi di Bantaeng. Untuk warga, disediakan ambulans 24 jam yang bisa dengan cepat mendatangi pasien. Dengan ambulans ini, angka kematian ibu melahirkan ditekan menjadi nol persen. Pertumbuhan ekonomi pun melesat tinggi, di kisaran 9 persen.

Para investor satu per satu masuk ke Bantaeng. Mereka dimudahkan: tidak ada pungutan, proses perizinan selesai dalam sehari, bahkan dijemput di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Di sisi lain, Nurdin juga mendengar suara rakyat. Rumah pribadinya senantiasa terbuka untuk pengaduan. Setiap Jumat, ia menyempatkan diri untuk blusukan ke berbagai daerah di Bantaeng.

Pada awal November 2017, PSI mendeklarasikan dukungan untuk Nurdin dalam Pilkada Sulawesi Selatan 2018. Kita melihat Nurdin Abdullah merupakan sosok cerdas, jujur, berani, serta konsisten. Karakternya sejalan dengan misi PSI untuk melawan korupsi dan intoleransi di Indonesia.

Bagi PSI, Nurdin adalah sosok ideal kepala daerah. Pada masa ketika politik sering dicibir sebagai ajang memburu uang belaka, ia membuktikan sebaliknya. Di tangan Nurdin, politik menjadi instrumen untuk membangun kesejahteraan masyarakat. (Newsletter PSI)

Recommended Posts