Sejumlah Eksponen 1998 Kawal Eksistensi PSI

Sejumlah eksponen aktivis reformasi 1998 akan mengawal eksistensi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka pun sudah membentuk tim bernama Solidaritas Senyap (SoS) yang disebar di seluruh wilayah di Indonesia.

“Tim kami beranggotakan puluhan orang. Mereka disebar di semua wilayahIndonesia dari Sabang sampai Merauke. Tugas kami mengawal dan menguatkan eksistensi, sosialisasi, dan koordinasi PSI di seluruh wilayah Indonesia,” kata Koordinator Tim  SoS Indonesia, Muhammad Asep NK, di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (6/5).

Mantan koordinator lapangan 1 Forum Kota (Forkot) saat aksi reformasi 1998 itu menyebut, alasan sejumlah eksponen aktivis reformasi 1998  peduli dengan partai besutan Grace Natalie itu, didasari pertimbangan karena PSI diisi orang-orang muda yang visioner. Apalagi PSI hadir di tengah kegundahan masyarakat yang mengalami degradasi kepercayaan terhadap partai politik.

“PSI diisi orang-orang muda yang kreatif, progresif, revolusioner, jujur, dan bersih. Mereka belum punya dosa,” tegas dia berfilosofi.

Alasan lain, lanjut Asep, hadirnya tim SoS yang di dalamnya juga terdapat mantan Ketua Liga Mahasiswa Demokrasi (LMD) maupun mantan Presiden BM Trisakti. Kehadiran mereka didasari kerisauan masih tersumbatnya cita-cita reformasi yang dulu digaungkan.

Saat ini jadi momentum yang pas untuk kembali menyuarakan makna demokrasi sesungguhnya karena bertepatan 20 tahun reformasi.

“Kami ini mantan pelaku reformasi 1998. Menjelang 20 tahun peringatan reformasi kami kembali terusik dan ingin membangkitkan kembali cita cita yang tersumbat. Sebagian elite politik yang saat ini menikmati hasil reformasi dulu tidak hadir membela rakyat dan mahasiswa,” tutur Asep.

Oleh sebab itu, sejumlah eksponen 1998 mersa terpanggil memberikan suasana baru untuk merebut kembali demokrasi. Tetapi, kata Asep, tentunya dengan situasi dan kondisi berbeda. Tidak perlu harus turun ke jalan.

Asep menilai, PSI merupakan parpol yang bisa merefleksikan semangat mewujudkan cita-cita reformasi. Ia pun mengingatkan, sejarah mencatat sebuah perjuangan selalu diwarnai dengan hadirnya jiwa-jiwa muda.

“Nilai perjuangan dan semangat muda di PSI sangat menggelora. Kami berikan kesempatan kepada PSI untuk eksis dan tampil serta merebut kembali demokrasi. Namun kami di tim SoS tidak berada di internal PSI. Kami mantan aktivis reformasi 1998 berada di eksternal. Intinya kami ingin membantu para kader PSI di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Satu hal lain yang jadi acuan para mantan aktivis reformasi 1998 itu mendorong penuh karena PSI memprioritaskan figur kepala pemerintahan yang bersih. Dalam beberapa kali kesempatan, Ketua Umum PSI, Grace Natalie, menegaskan mendukung pemerintahan Joko Widodo karena rekam jejaknya sebagai seorang figur yang bersih dan jujur.

“Selama figur itu bersih, PSI pasti akan selalu hadir mendukung. Termasuk juga dukungan kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jawa Barat,” tandasnya. (A-2)

Sumber

Recommended Posts