Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia, Furqan AMC sangat prihatin menyaksikan angka putus sekolah siswa SD di DKI tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia.
“Bukan hanya prihatin, tapi bikin sesak dada, menyedihkan, angka siswa SD putus sekolah di DKI hampir empat kali lipat dibandingkan rata-rata nasional, bahkan lebih dua kali lipat dibandingkan Papua dan Papua Barat, ucap Furqan AMC, Jum’at (30/07).
Dalam data yang dirilis katadata co.id akhir Mei lalu, angka putus sekolah siswa SD Jakarta tahun 2020/2021 sebesar 0,69 sedangkan Papua Barat hanya 0,3 dan Papua hanya 0,28. Adapun rata-rata nasional cuma 0,18.
“APBD DKI tahun 2021 itu kan Rp. 62,3 triliun, terbesar di Indonesia, kok bisa-bisanya siswa SD yang putus sekolah di DKI tertinggi di Indonesia?” tanya Furqan AMC, sambil geleng-geleng kepala.
Sementara Gorontalo, provinsi dengan pendapatan terendah di Indonesia dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) cuma Rp. 1,91 triliun saja, angka siswa SD yang putus sekolahnya cuma 0,31 tegas Furqan lebih lanjut.
“Apa sih yang kurang buat DKI? Gubernurnya aja calon Presiden, mantan Menteri Pendidikan pula. Orang-orang pintar bejibun di DKI. Sekali lagi kok bisa angka putus sekolah siswa SD di DKI tertinggi di Indonesia? Ini kan ibu kota!” Tegas Furqan AMC.
Berikut urutan 10 provinsi dengan angka putus sekolah tertinggi di Indonesia:
1. DKI Jakarta 0,69
2. Kalimantan Utara 0,42
3. Gorontalo 0,31
4. Papua Barat 0,3
5. Sulawesi Selatan 0,28
6. Maluku Utara 0,28
7. Papua 0,28
8. Maluku 0,24
9. Kepulauan Riau 0,23
10. Sulawesi Tenggara 0,21
Angka tersebut didapat dari jumlah murid yang putus sekolah dibagi dengan jumlah murid secara keseluruhan kemudian dikalikan 100%.