Untuk mengenalkan kiprah partai politik (parpol) kepada lebih banyak masyarakat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih untuk meninggalkan cara lama yang kerap dilakukan, seperti membagi-bagi bahan kebutuhan pokok. Program-program pemberdayaan masyarakat, terutama bagi kaum muda, dianggap lebih tepat dalam mengenalkan parpol ke publik, sekaligus langkah konkret untuk membangun bangsa Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSI, Grace Natalie dalam seminar bertajuk “The Mighty Generation: The Future is in Your Hands!” yang digelar di Jakarta, Minggu (17/12).
“Di PSI, kita sangat percaya dengan empowering. Kita mau ninggalin cara-cara lama, seperti bagi-bagi sembako, tetapi lebih ke bagi-bagi ilmu kepada generasi millenial, supaya mentalnya itu bukan mental peminta, tetapi mental pencipta, mental kreator yang tidak takut untuk gagal,” katanya.
Seminar yang diadakan PSI di Hotel Akmani Jakarta ini merupakan salah satu contoh program pemberdayaan yang dijalankan parpol tersebut. Seminar tersebut menghadirkan pembicara anak-anak muda sukses yang bisa menjadi inspirasi dalam memulai usaha, terutama untuk menjawab tren ekonomi digital seperti saat ini.
“Di acara ini, para pembicara banyak bercerita tentang proses mereka mencapai kesuksesan, bagaimana bangkit dari kegagalan. Diharapkan para generasi millenial bisa belajar sesuatu dari mereka, jeli melihat masalah menjadi kesempatan, dan kemudian mengawinkannya dengan teknologi,” ujar Grace.
Pembicara yang dihadirkan dalam seminar ini, antara lain Co-founder Jakcloth, Andro Rohmana Putra, Co-Founder KokBisa, Gerald Bastian, musisi Giring Nidji, Founder Qlue Rama Raditya, hingga penyanyi dan dokter bedah, Tompi.
Grace mengatakan ke depan PSI akan lebih sering mengadakan acara serupa. “Tentunya dengan tema-tema yang disesuaikan dengan tren terkini dalam kaitannya dengan pemanfataan teknologi digital untuk hal-hal yang positif,” ujarnya.