Politik Fitnah Dinilai Tak Efektif Turunkan Elektabilitas Jokowi

Berbagai politik fitnah yang selama ini menyerang Presiden Joko Widodo dinilai tidak efektif untuk menurunkan elektabilitas orang nomor satu di Indonesia itu. Hasil survei terakhir Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Jokowi masih menjadi tokoh paling populer untuk menjadi Presiden dengan 53,7 persen. Saingan terberat Jokowi, Prabowo, hanya mendapat suara 37,2 persen.

Responden yang mengaku puas dengan kinerja Jokowi mencapai 67 persen. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai, temuan survei SMRC ini menunjukkan politik kerja yang dilakukan oleh Jokowi lebih diapresiasi oleh rakyat Indonesia, daripada serbuan fitnah-fitnah yang dilancarkan kepadanya.

“Temuan survei SMRC menggembirakan, tidak hanya karena Jokowi yang akan PSI dukung kembali jadi presiden tahun 2019 mendapatkan hasil positif, tapi ini juga bukti demokrasi dan politik akal sehat makin baik di negeri ini,” kata Grace Natalie dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6/2017).

Jokowi dikenal dengan politik kerjanya, meskipun dia diserang dengan fitnah-fitnah, seperti anak PKI, komunis, antek China dan lain-lainnya. Tetapi publik lebih melihat pada hasil kerja Jokowi,” ujar dia.

Menurut Grace, kepuasan publik Indonesia terhadap kepemimpinan Jokowi disebabkan beberapa faktor. Misalnya, faktor pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur yang tampak nyata dan dinikmati langsung oleh masyarakat.

“Seperti distribusi Kartu Jakarta Pintar (KIP) dan layanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) serta pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur benar-benar dirasakan masyarakat, ini faktor utama kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi,” ucap mantan presenter televisi ini.

Menurut Grace, dampak kinerja Jokowi kepada masyarakat juga tergambar di hasil survei. Soal kesejahteraan sebanyak 44,4 persen responden merasa ekonomi rumah tangganya lebih baik dibandingkan tahun lalu. Adapun sebanyak 62,3 persen optimistis keadaan ekonomi keluarga akan lebih baik di tahun depan.

“Keluarga sebagai basis utama negara menjadi fondasi yang semakin kokoh di era Jokowi,” ucap Grace.

Sumber Kompas

Recommended Posts