PSI: Abrasi pantai di Aceh Selatan butuh penanganan serius

Abrasi pantai di Aceh Selatan semakin mengkhawatirkan, seperti yang kini terjadi di jalan lintasan nasional Tapaktuan (Aceh Selatan) – Medan (Sumatra Utara) tepatnya di Rantau Sialang, Kecamatan Kluet Selatan, terancam amruk akibat abrasi laut.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aceh Selatan, turut prihatin jika abrasi pantai tersebut tidak segera ditangani akan berdampak pada terputusnya transportasi arus barang dan jasa serta mobilitas warga.
“Ini jalur vital lintas barat selatan, kalau tidak ditangani segera bisa saja berakibat fatal menghambat ekonomi dan akses warga antar provinsi dan kabupaten di kawasan barat selatan Aceh” kata Sariman Arma, S.Sos., Ketua DPD PSI Aceh Selatan, Jumat (9/06/2017).
Sebagaimana diketahui dalam beberapa tahun terakhir, persoalan abrasi pantai dan erosi sungai-sungai di Aceh Selatan semakin sering terjadi. Sudah banyak rumah dan harta benda penduduk yang ambruk serta jalan-jalan yang rusak dampak dari abrasi dan erosi tersebut.
Menurut Arma, karena Aceh Selatan itu daerah pesisir dan banyak sungai-sungai disekitar pemukiman warga, sudah selayaknya persoalan abrasi dan erosi jadi perhatian khusus dalam pembangunan daerah tidak hanya direspon ketika kerusakan terjadi tapi minim dalam hal kesiagaan dan antisipasi.
“Pemerintah Aceh Selatan jangan hanya melihat masalah abrasi dan erosi ini dalam porsi tanggap darurat saja. Kita perlu penanganan serius dan antisipasi bahkan perlu program-program pemberdayaan masyarakat agar bisa terlibat aktif” ungkap Arma.
Ia menambahkan beberapa catatan dari peristiwa abrasi dan erosi yang hampir mengepung seluruh kawasan Aceh Selatan misalnya di Labuhan Haji, Sawang, Lhok Keutapang, Kuala Ba’u, Krueng Samadua, Manggamat, Rantau Sialang, Bakongan hingga Trumon, sepanjang 3 tahun terakhir masih terus jadi mimpi buruk masyarakat Aceh Selatan.
“Tidak hanya Pemkab, kami juga berharap perhatian serius Pemprov dan Pemerintah Pusat, agar merespon hal ini dengan membangun alat pemecah ombak, tanggul laut dan sungai. Sebagai antisipasi juga diperlukan program reboisasi daerah aliran sungai dan pantai” tutup Arma. [R/Aini]

Recommended Posts