Para pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkumpul dalam acara Malam Solidaritas atas Matinya Keadilan yang berlangsung di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (10/5).
Acara ini diselenggarakan berkaitan dengan proses persidangan terhadap Ahok, sapaan Basuki.
“Acara ini sebenarnya inisiatif dari banyak relawan Ahok dan Djarot, terutama Pak Ahok, yang merasa hasil akhir dari proses pengadilan tidak menggambarkan proses persidangan sendiri. Jadi, ada ketidakadilan,” kata salah satu inisiator acara, Raja Juli Antoni di Tugu Proklamasi.
Toni menyatakan, pertimbangan hakim terlihat sangat subjektif. Menurut dia, hal itu diduga karena ada provokasi massa yang mempengaruhi putusan hakim.
Indikasinya adalah majelis hakim sama sekali tidak mempertimbangkan saksi-saksi ahli dari kubu Ahok. Selain itu, majelis hakim tidak mendengar saksi fakta yang menyaksikan secara langsung ketika Ahok berbicara di Kepulauan Seribu.
“Hari ini bagian dari gerakan publik untuk mengkritisi bahwa negara demokratis itu salah satu paling penting adalah penegakan hukum. Tapi ternyata penegakan hukum kita kayak begini,” tutur Toni.
Toni menyatakan, akan ada penyalaan lilin pada Malam Solidaritas atas Matinya Keadilan. Selain itu ada orasi dan doa bersama. “Ada juga pengumpulan fotokopi KTP sebagai jaminan untuk Ahok,” ucapnya. (gil/jpnn)
