Mengulik Cerita Tsamara Amany Saat Berani “Ceramahi” Fahri Hamzah

Nama kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas mendadak viral, dan menjadi pemicaraan di media sosial. Itu dikarenakan Tsamara berani menantang Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah di Twitter, bahkan video di Facebook Page PSI. Dia menganggap, Fahri selalu memojokkan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Perang kicauan (TwitWar) dimulai ketika mahasiswi Universitas Paramadina itu merasa gerah dengan komentar Fahri Hamzah. “Pertanyaannya kok #15tahunKPK OTT makin banyak? Bukankah ini pengakuan korupsi tambah banyak? Lalu sukses KPK di mana?,” kata Fahri dalam akun Twitternya.

Lalu, Tsamara meladeni kicauan Fahri Hamzah dengan berbagai fakta dan data berupa kultwit yang panjang. Seolah Tsamara saat itu sedang menceramahi Fahri Hamzah.

“Sebenarnya itu berawal dari saya sangat aktif di Twitter. Saya memang follow Fahri Hamzah. Namun, dalam beberapa hari terakhir ini, Fahri terus menerus menyerang KPK,” papar Tsamara kepada JawaPos.com, Senin (10/7).

Tsamara gerah dengan ucapan Fahri Hamzah yang mempertanyakan prestasi KPK selama 15 tahun. Tsamara menilai, pernyataan Fahri Hamzah itu tak bisa dibiarkan tetapi harus dilawan.

(DERY RIDWANSYAH/JAWA POS)

“Banyak orang atau netizen bilang, sudahlah Fahri Hamzah enggak usah diladenin. Tapi menurut saya, kita jangan biarkan dia (Fahri Hamzah) begitu saja,’’ terangnya. Alasannya, Fahri memegang jabatan penting sebagai pimpinan DPR. Jadi, tidak bisa dicueki layaknya aktifis atau pengamat yang sedang berpendapat.

Tsamara menyebutkan, survei lembaga survei SMRC menyebutkan sebanyak 64,4 persen rakyat Indonesia masih percaya KPK. Hanya 6,1 persen percaya pada DPR. “Artinya, DPR tak peduli aspirasi masyarakat. Itu tercermin dengan kata-kata Fahri Hamzah yang memojokkan KPK,’’ tuturnya.

Atas dasar itu, dia menganggap berbagai ucapan Fahri tidak boleh dianggap wajar. Harus ada yang berani membantah kalau ada kesalahan. Bukan melalui kata kasar, tetapi argumen yang didukung fakta. Kalau perlu, bisa langsung berdebat.

Salah satu Ketua DPP PSI itu menambahkan, Tsamara menyesalkan kicauan balasan Fahri Hamzah yang dinilai tak substansial. Tsamara kecewa saat Fahri Hamzah justru membalas materi miliknya dengan kalimat partai baru, maupun kita didik saja. Menurutnya, PSI diserang hanya karena Fahri Hamzah ingin mematahkan argumen.

“Lalu Fahri Hamzah bilang ini upaya tutupi korupsi di DKI makanya dukung KPK. Itulah kenapa, saya balas dengan kultwit panjang karena ada datanya. Ternyata, dia (Fahri Hamzah) tak ada datanya, semua tuduhan. Ini mengerikan ya, pimpinan DPR bisa berucap begitu,” kata Tsamara.

Banyak anggota DPR lainnya yang juga menyudutkan KPK. Lalu mengapa Fahri Hamzah saja yang diajak berdebat? Alasannya sederhana. Lini masa Twitternya kerap berisikan kicauan Fahri Hamzah. Tsamara yang mencoba untuk diam atas segara ucapan kontroversial Fahri, lantas membalas.

Beda pandangan dengan Fahri, Tsamara justri menilai dengan makin banyaknya koruptor yang ditangkap, artinya kinerja KPK semakin baik. Menurutnya, bagaimana ingin memberantas korupsi jika koruptor tak ditangkap.

Lantas, setelah TwitWar, apakah Tsamara ada keinginan untuk bertemu langsung dengan Fahri Hamzah sesuai dengan tantangannya? Dia memilih cuek. Menurutnya, percuma kalau bertemu Fahri tetapi hanya diskusi berdua. ’’Enggak ada faedah dan manfaatnya. Hanya bicara gosip tentang KPK karena kami berdua saja yang tahu nantinya,’’ tegas perempuan kelahiran 24 Juni 1996 itu. (cr1/JPG)

Sumber Jawa Pos

Recommended Posts