Jakarta Peringkat Satu Tata Kota Terburuk, PSI: Kita Reset Jakarta

Jakarta adalah kota terlanjur, menurut Jubir DPP PSI bidang Lingkungan Hidup dan Perkotaan,Mikhail Gorbachev Dom.

“Saya tidak kaget saat kalau Jakarta dapat predikat Tata Kota Terburuk, ruang kota Jakarta sudah terlanjur semrawut, pembangunan di Jakarta adalah bentuk Anarkisme Sosial-Lingkungan, di mana pembangunan tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat, juga tidak memberi ruang bagi koridor hijau seperti taman kota dan koridor biru seperti sungai dan danau.,” kata Gorba, panggilan akrabnya, dalam siaran pers, Rabu 25 Agustus 2021.

Gorba menyebut minimnya partisipasi masyarakat dalam Tata Ruang adalah penyebab Tata Ruang Jakarta mendapat predikat paling buruk, “Ruang itu tidak hanya dibentuk oleh kebutuhan Pemerintah Kota saja, tapi oleh kebutuhan warga kota, namun warga kota tidak pernah dilibatkan secara aktif dalam Tata Ruang, dari mulai proses Perencanaan, sampai dengan Perwujudan dan Pengendalian masyarakat hanya menjadi penonton, serta ruang yang terwujud tidak sesuai kebutuhan warga kota, di titik inilah Pemerintah Kota melakukan pemerkosaan terhadap hak warga kota untuk mendapatkan ruang kota yang baik.”

Partai Solidaritas Indonesia tuturnya mencoba memperbaiki hal ini dengan menyerap aspirasi masyarakat dan menyuarakannya lewat anggota legislatif mereka yang duduk di DPRD, “Di DKI saya lihat dewan Fraksi PSI rajin turun ke masyarakat, dan beberapa kali juga mengundang ahli Tata Kota untuk berkonsultasi soal perbaikan kualitas ruang kota Jakarta. Hal ini memang instruksi dari pusat bahwa PSI melalui dewan yang duduk di DPRD seluruh Indonesia, bukan hanya Jakarta, bertugas menjadi jembatan aspirasi masyarakat ke dalam proses perencanaan pembangunan, termasuk proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).”

Warga DKI menurut Gorba tidak perlu berkecil hati atas predikat Kota Jakarta tersebut, ia meyakini masih ada harapan untuk Kota Jakarta terkait dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan pemilu serentak tahun 2024,.

“Kita sebagai warga Jakarta sebenarnya masih punya peluang, saat Pak Jokowi memindahkan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur beban Jakarta akan berkurang, meskipun usaha ini harus juga ditangkap Pemerintah Provinsi dengan menyiapkan RTRW yang baik, karena itu warga Jakarta jangan sampai salah pilih lagi di 2024, karena kita memiliki kesempatan untuk mereset RTRW di Pemilu serentak 2024, mensinkronkan semua perencanaan pembangunan yang selama ini memiliki perbedaan waktu penyusunan,” kata Gorba.

Pekan ini, Jakarta menjadi sorotan karena memperoleh peringkat pertama sebagai kota dengan perencanaan tata kota paling buruk di dunia.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh platform media arsitektur, Rethinking The Future (RTF) dalam tulisan berjudul “10 Examples of Bad Urban City Planning”

Jakarta disebut sebagai ‘worst-design place on earth’ atau tempat dengan desain paling buruk di dunia. Hal tersebut terjadi karena Jakarta menjadi tempat padat penduduk yang penuh dengan polusi dan air tercemar.

Recommended Posts