Dugaan Intimidasi Agar Korban Cabut Laporan, PSI Desak KPI Dibubarkan

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuntut pemerintah dan DPR RI untuk membubarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tuntutan itu muncul terkait dugaan intimidasi yang korban pelecehan seksual MS agar korban mencabut laporannya. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara PSI, Dara Nasution pada Jumat (10/9/2021).

“Dugaan intimidasi kepada korban MS supaya mencabut laporannya menunjukkan bahwa KPI tidak benar-benar serius mengawal kasus ini. Kalau mengawal kasus di internal saja tidak mampu, berarti KPI sudah kehilangan legitimasi untuk mengurusi moral bangsa. Sudah tidak ada gunanya, sebaiknya KPI bubar saja,” ujar Dara.

Ia menambahkan, “Dari tahun ke tahun, kita hampir tidak pernah mendengar kinerja positif dari KPI. Kita disodorkan dengan kontroversi demi kontroversi. Mulai dari membatasi lagu di radio, sensor iklan Shopee, mau mengawasi Netflix. Di sisi lain, kualitas tayangan TV nasional juga tidak ada perbaikan.”

Dara juga menyinggung anggaran operasional KPI yang mencapai Rp 60 miliar. “Sebagai pembayar pajak, kami tidak rela uang kami dipakai membiayai lembaga yang performanya tidak becus dan tersangkut skandal seks. Di masa pandemi ini, lebih baik anggaran untuk KPI digunakan membantu rakyat,” kata Dara.

Pada kesempatan yang sama, Dara juga menyerukan dukungan kepada korban MS. “Apa yang dialami oleh MS adalah potret buram penanganan kekerasan seksual di negeri ini. Ini seperti melihat kasus Ibu Baiq Nuril terulang kembali. Tentu ini preseden buruk karena akan berpotensi membungkam korban-korban lainnya. Pihak kepolisian mestiny lebih berpihak pada korban,” tutur Dara.

Recommended Posts