Maraknya kenakalan remaja seperti tawuran antar kampung, penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas disinyalir karena kurangnya wadah bagi anak muda untuk berkreatifitas.
Setidaknya itu yang disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat, Medo Fernando saat bersilaturrahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat yang Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (14/1/2018) siang.
“Kita lihat saja tentang fasilitas olah raga dan fasilitas umum lainnya, semua tidak berpihak kepada anak muda. Sebagai Ibu Kota Provinsi, Kota Padang sudah seharusnya memiliki fasilitas olah raga dan fasilitas umum yang memadaiagar kreatifitas anak muda ini bisa diakomodir dengan baik. Secara tidak langsung bisa menjadi langkah awal dalam menangkal kenalan remaja tersebut,” sebut putra Koto Tangah yang akan maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 Dapil 1 Sumbar tersebut.
Sementara itu, mahasiswa Fakultas Pertanian Unand, Fahrozi juga menyoroti tentang persoalan pertanian. Persoalan tersebut mulai dari infrastruktur pertanian yang tidak memadai, susahnya mendapatkan pupuk, tidak optimalnya kinerja penyuluh pertanian serta kurangnya bantuan pemerintah terhadap pertanian.
“Pemerintah harus mencarikan solusi terhadap permasalahan tersebut, karena ketika hasil penane bagus, maka ekonomi akan meningkat dan masyarakat menjadi sejahtera,” katanya.
Menyambut keinginan kedua anak muda tersebut untuk perubahan, tokoh masyarakat setempat Angku Rusydi sangat mengapresiasi tujuan kedua pemuda tersebut. Dijelaskannya, ketika sebagian anak muda masih sibuk dengan kehidupannya sendiri namun kedua anak muda ini sudah berani tampil untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Untuk itu kami masyakarat Kelurahan Batipuh Panajang akan mendukung dan memperjuangkan cita-cita kedua anak muda tersebut. Itu tidak hanya cita-cita mereka, tapi juga harapan kami bersama,” ujar ninik mamak tersebut. [Red]