Pembuatan film Jendela Seribu Sungai (JSS) kian menimbulkan konflik.
Film tersebut menggunakan dana APBD yang tidak pernah dibahas bersama DPRD Banjarmasin. Celakanya, anggaran tersebut menghabiskan anggaran sebanyak Rp 6 miliar.
Ketua DPD PSI Kota Banjarmasin, Khairul Umam mengatakan bahwa tidak ada urgensi pembuatan film milyaran rupiah ditengah pemulihan ekonomi pasca pandemi khususnya rakyat yang terdampak.
“Dana sebanyak itu lebih baik dialokasikan untuk bantuan sosial guna membangkitkan ekonomi masyarakat Banjarmasin,” ujarnya.
Menurutnya apabila alasan Pemkot Banjarmasin untuk mengangkat budaya kota seribu sungai.
Namun, bagi dia bahwa alangkah baiknya dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan situs budaya di berbagai titik yang tidak dikelola dengan baik bahkan terbengkalai.
“Daripada membuat film yang jauh dari subtansi, tapi faktanya Pemkot tidak serius dalam pengembangan banyak situs budaya menjadi cagar budaya, misalkan, pengelolaan makam Sultan Suriansyah,” ucapnya.
Baca selengkapnya di: https://banjarmasin.apahabar.com/post/dana-film-jss-milyaran-rupiah-psi-banjarmasin-mubazir-uang-rakyat-laktdnmt