Kasus dihentikan Bareskrim, PSI Minta Bawaslu Lebih Profesional
Merdeka.com/Hari Ariyanti)

Kasus dihentikan Bareskrim, PSI Minta Bawaslu Lebih Profesional

Beberapa waktu lalu Bawaslu melaporkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Bareskrim Polri. Partai baru ini dituding mencuri awal kampanye dengan terbitnya iklan di koran Jawa Pos edisi April lalu. Setelah diperiksa sekitar dua pekan lalu, Bareskrim menghentikan kasus tersebut dan menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasinya kepada Polri karena telah menghentikan kasus dugaan kampanye dini. Ini menandakan keadilan masih bisa ditegakkan di Indonesia. Pihaknya juga sejak awal meyakini laporan Bawaslu tidak memenuhi unsur-unsur pidana.

Toni menyampaikan terima kasih kepada publik yang turut mendukung PSI melalui penandatanganan petisi di Change.org. “Ada 16 ribu lebih petisi di Change.org yang meminta sekali lagi keadilan hadir di tengah kita. Kemudian banyak juga pengamat politik yang juga memberikan pandangan yang kritis bahwa apa yang dilakukan PSI bukan bagian dari pidana,” jelasnya saat jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (1/6).

PSI juga meminta kepada Bawaslu agar lebih profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dia mengatakan Bawaslu adalah lembaga yang sangat penting dalam konteks demokrasi. Hasil penyelenggaraan Pemilu apakah memiliki legitimasi atau tidak akan sangat bergantung pada Bawaslu.

“Ini jadi momentum yang baik bagi Bawaslu untuk meningkatkan kapasitas, introspeksi diri, evaluasi. Karena itu peran Bawaslu ini sangat krusial, sangat signifikan dalam pematangan demokrasi kita,” jelasnya.

Bawaslu juga diminta meningkatkan kapasitas berbasis keadilan. Keadilan harus tajam kepada semua pihak tanpa pandang bulu, bukan hanya kelompok tertentu saja.

“Kami percaya bahwa Bawaslu institusi penting dalam demokrasi. Kami mengenal banyak anggota Bawaslu di provinsi maupun di kabupaten/kota yang memiliki kompetensi tinggi untuk meningkatkan demokrasi,” terang Toni.

Ia menambahkan walaupun pernah dilaporkan ke polisi, PSI tak memiliki dendam atau rasa benci kepada Bawaslu. Kasus ini juga membuat PSI semakin matang.

“Saya justru melihat blessing in disguise. Serangan ini membuat kader PSI makin solid. Ini membuat kawan-kawan bergandengan tangan dan tambah bersemangat,” pungkasnya. [fik]

Sumber

---

PSI terus bekerja untuk rakyat, dukung PSI melalui Dana Solidaritas, hanya Rp 88.888 per bulan Klik Disini

Tunjukkan Solidaritasmu!
Liputan

One comment

  1. Rachman says:

    Assalamaulaikum .mhn maaf PSI Ini partai apa sih dan dibuat untuk apa sih..kok partai kayak anak kecil ya ga ada mandiri sama sekali..awal sy tetarik tapi lama kelamaan PSI ga mandiri dan independen sama sekalai..negara ini milik bersama bukan satu golongan..hadeuh PSI memang benar masih balita..sy maklum dah. ..

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

seventeen − 3 =