Sarankan Megawati Capres, PSI justru Jagokan Fadli-Fahri
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut menanggapi cuitan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyarankan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, maju sebagai calon presiden menggantikan Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan, justru sebaiknya Fadli Zon yang maju sebagai capres berpasangan dengan rekannya di DPR, Fahri Hamzah.
“Saran saya, Fadli Zon yang jadi Capres dari Gerindra. Cawapresnya Fahri Hamzah. Kayaknya bakal seru pemilu kalau mereka yang maju,” kata Toni, sapaan akrabnya, kepada rilis.id, Rabu (16/5/2018).
Toni menilai, kedua politisi itu memiliki kualitas dan kredibilitas yang telah teruji dalam persoalan nyinyir. Karena terbukti, ujarnya, keduanya membuat pihaknya kewalahan dalam menghadapi kenyinyirannya selama ini.
“Kredibilitas mereka teruji sebagai pemimpin DPR yang piling nyinyir dalam sejarah Indonesia. Mungkin rakyat mengingikan presiden dan wakil presiden seperti mereka ya?” tanyanya.
Toni mengaku, tak bisa memahami maksud dari cuitan Fadli Zon yang menyarankan Megawati jadi capres. Menurutnya, hanya kader-kader Partai Gerindra yang bisa memahami maksud dari pernyataan Fadli tersebut.
“Saya enggak tahu, sulit menebak cara berfikir seorang capres sekelas Fadli Zon. Hanya orang-orang Gerindra yang paham saya kira,” celetuknya.
Sebelumnya, Fadli Zon mengkritisi Presiden Joko Widodo yang disebutnya belum bisa menyelesaikan persoalan bangsa. Dia dalam cuitannya di akun twitternya itu kemudian menyarankan Megawati maju sebagai capres.
“Ada baiknya Bu Mega jadi capres 2019, petugas partainya kurang mampu memimpin. Ekonomi berantakan, keamanan kacau. Sekadar saran saja,” cuit Fadli Zon melalui akun twitternya @fadlizon.
Liputan
Mungkin cuitan ini bermaksud untuk memecahkan pooling suara dalam pemilu 2019 setelah segala strategi untuk menurunkan elektabilitas Pak Jokowi gagal
Jawaban yang sangat tepat bung Toni, duo F juga berhak menjadi calon presiden wakil presiden, karena undang undang menjamin dan memberikan hak kepada setiap warga negara untuk hal tsb, di pilih ato tidak itu urusan belakangan,… Dipiker karo mlaku wae… Hehe