Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesian (PSI) NTT akan membagi kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Anti Intoleransi (Sakti).
Peluncuran Kartu Sakti ini bersamaan dengan puncak Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Minggu (20/5/2018). Hal ini disampaikan Ketua DPW PSI NTT, dr.Chris Widodo, kepada wartawan di Sekretariat PSI NTT di Kupang, Selasa (8/5/2018).
Saat itu, Widodo didampingi Ketua Dewan Pembina, Piter Pitoby, Sekretaris DPW Junaidin, Wakil Ketua PSI NTT, Kanis, Wakil Bendahara, Agustin.
Hadir pula Ketua Panitia Kegiatan Harkitnas, Supriyadi Jae, Ketua DPD PSI Kota Kupang, Amsal ZB.Mauta dan pengurus lainnya.
Menurut Widodo, kartu sakti ini merupakan kartu untuk mengedukasi masyarakat NTT dalam berpolitik.
“Jadi berkenaan dengan Harkitnas 2018 ini, kami siapkan 1.000 kartu sakti yang akan dibagikan saat Harkitnas. Kartu ini sebagai edukasi politik kepada masyarakat,” kata Widodo.
Dijelaskan, PSI ingin membalikkan pola yang dianut oleh politisi atau partai politik yang biasanya memberi uang kepada masyarakat agar mencoblos calon legislatif (caleg) tertentu atau parpol tertentu.
“Kita balik pola itu, bahwa rakyat kita beri ruang untuk turut mendukung caleg. Kalau dulu figur sumbang uang kepada masyarakat untuk cobos, tapi PSI balik,bahwa masyarakat yang harus mengumpulkan uang bagi caleg atau parpol,” katanya.
Dikatakannya, untuk mendukung atau berpartisipasi, PSI membuka ruang agar masyarakat bisa mendaftar sebagai pemegang kartu sakti.
“Pemegang kartu sakti ini akan mendapat aplikasi seperti ATM yang bisa memantau kinerja, gerakan dan keberadaan caleg ataupun nanti setelah terpilih duduk di kursi legislatif,” ujarnya.
Kartu itu juga, lanjut Widodo, bisa berguna atau bermanfaat di beberapa Marchant seperti diskon dan sebagainya termasuk mendapat keringanan pemeriksaan kesehatan.
“Kartu ini bisa berfungsi juga sebagai alat untuk mendapat pelayanan gratis, selain bisa mendeteksi keadaan caleg sampai menjadi anggota dewan,” ujarnya.
Untuk diketahui, perayaan Hardiknas ini akan dihadiri Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) , Grace Nataliae. (*)