ZONABANTEN.com – Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menemukan berbagai kejanggalan para penerima bantuan sosial (Bansos). Bansos yang mulai mengucur sejak akhir April lalu, dianggap tidak tepat sasaran.
“Di berbagai tempat kacau balau. Di tempat reses saya, ada Ketua RW yang malah dimarahi oleh Lurah. Ada indikasi Ketua RT mengutamakan kerabatnya dulu,” kata Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Alex Prabu lewat rilis yang diterima wartawan, Sabtu (16/5/2020).
“Justru yang dapat adalah keluarga yang punya mobil dan motor. Masih banyak lagi aduan masyarakat ketika saya menjalani Reses I 2020 beberapa hari ini,” tambah Alex.
Hal senada disampaikan Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Aji Bromokusumo. Pihaknya sempat mendapatkan laporan dari salah seorang Ketua RW bahwa data yang diserahkan sempat mendapatkan penolakan dari pihak kelurahan.
“Ada Ketua RW yang cerita sama saya, bahwa ada sekitar 30 orang warga pendatang, sebagian sudah KTP Tangsel, sebagian belum. Mereka sangat terdampak pandemi ini, pekerjaan berhenti, tidak ada pemasukan, tidak bisa mudik, sudah didaftarkan oleh Ketua RW itu, tapi ditolak oleh Kelurahan,” tutur Aji menirukan keterangan Ketua RW tersebut.
Bahkan, Aji mendapatkan fakta bahwa beberapa orang penerima Bansos justru tinggal pada Cluster mewah di bilangan Serpong, Kota Tangsel.
“Laporan terakhir yang masuk ke kami, ada nama yang sama masuk telah menerima dua kali Bansos. Ironisnya, nama tersebut beralamat di salah satu Cluster yang cukup mentereng di area BSD. Banyak nama-nama di dalam daftar tersebut yang beralamatkan area-area kelas menengah. Seharusnya diverifikasi (Dinsos) terlebih dahulu,” kesal Aji Bromokusumo.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bansos yang bergulir merupakan data yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
“Program reguler (penerima bantuan Pemkot Tangsel) ada 13 ribu KK, DTKS 22 ribu KK, kita usulkan ke Kemensos itu 20 ribu KK, tapi ternyata Kemensos mengusulkan tambahan sebanyak 20 ribu, sehingga total penerima bantuan dari Pusat itu ada 76 ribu KK,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.