Jakarta, Beritasatu.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian musisi Didi Kempot. Bagi PSI, Didi Kempot adalah teladan dalam kreativitas.
“Ketika mendengar Mas Didi wafat, hati saya langsung ambyar. Kepergiannya yang mendadak mengguratkan luka yang mendalam buat kita semua. Beliau adalah teladan untuk soal kreativitas,” kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/5/2020).
Didi meniti karier dari bawah, merantau sebagai pengamen jalanan di Jakarta. Isyana mengingatkan, almarhum tak mau bergantung pada kakaknya, Mamiek Prakoso, yang saat itu sudah menjadi pelawak tenar.
“Ia berkelana di jalanan. Berkali-kali ditolak rekaman, tak membuatnya patah arang. Ia terus berjuang sampai menggapai popularitas,” kata Isyana.
Lebih jauh, Isyana mengatakan, Didi adalah sosok yang seniman sangat memahami rakyat kecil, memahami kaum marjinal yang kerap dikecewakan oleh kehidupan.
“Lagu-lagunya yang melankolis bisa merekam dengan baik perasaan mereka yang kecewa, mereka yang dikhianati. Tapi, bersamaan dengan itu, almarhum juga selalu meminta agar pendengarnya tak larut dalam duka, tapi lebih baik dijogeti,” pungkas Isyana.
Didi Kempot meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, dalam usia 53 tahun. Popularitasnya naik kembali sejak pertengahan tahun lalu, dengan segmen pasar yang bertambah, yaitu kaum milenial.