Jajaran Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) berkesempatan untuk berdiskusi dengan pengusaha stasiun televisi swasta, Wishnutama.
Wishnutama mengungkapkan, ketika mendengar berdirinya PSI, dia berharap partai baru itu akan menjadi inspirasi bagi perubahan bangsa.
“PSI harus jadi partai yang berhati mulia, untuk orang-orang yang berhati mulia juga,” kata Wishnutama.
Menurut Wishnutama, banyak sekali orang-orang baik yang berharap adanya perubahan, agar bangsa ini bisa menjadi bangsa yang besar. Ia mencontohkan, pada masa awal berdirinya Amerika Serikat, George Washington menolak dirinya diangkat jadi raja. Dia memilih jadi presiden yang dipilih oleh rakyat, untuk jangka waktu tertentu.
“Ini sesuatu yang luar biasa pada zamannya, ketika di mana-mana berdiri kerajaan, masih ada perbudakan, penjajahan, eksploitasi atas manusia (de l’homme par l’homme),” kata Wishnutama.
Ia meminta Indonesia jangan mengulangi masa gelap Amerika, baru sekarang Amerika punya presiden dari ras kulit hitam. Wishnutama mencontohkan terjadinya kerusuhan rasial dan pembakaran tempat-tempat ibadah yang terjadi di Indonesia.
“George Washington ini orang yang visinya jauh ke depan. Begitu pula dengan Barrack Obama, dia ingin bilang Amerika harus menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bangsa yang menunjukkan kebaikan, bukan keserakahan,” jelas Wishnutama.
Wishnutama juga mengingatkan, agar visi PSI untuk perubahan harus tetap dijaga. “Sekali kita khianat, orang tidak akan respek lagi, begitu pula dengan internal partai,” pesan Wishnutama kepada Grace Natalie dan jajaran PSI.
Wishnutama berharap PSI bisa memberikan tawaran yang berbeda, tawaran baru itu disebut Wishnutama sebagai new value proposition demi masa depan Indonesia yang lebih baik. “Kalau sama saja dengan yang lain, mending ke laut aja. Grace jadi presenter saja,” tandasnya.