Garut merupakan daerah yang sangat kondusif sebagai penghasil pertanian di Jawa barat. Bagaimana tidak, Garut dengan potensi alam yang melimpah, dengan lahan perkebunan dan sawah yang terdapat di hampir seluruh kecamatan dapat dijadikan sebagai tolak ukur. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Garut, Felicia Sanny, Kamis (01/02).
“Ya, kemandirian pangan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemajuan di sektor pertanian. Akan tetapi penyusutan lahan pertanian akibat modernisasi dan alih fungsi lahan menjadi properti ataupun industri, masih terjadi. Belakangan lahan-lahan pertanian khususnya lahan persawahan di Garut mulai banyak dijadikan sebagai area perumahan,” ungkap Sanny.
Menurut dia, sektor pertanian di Kabupaten Garut kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah terutama dalam penyaluran hasil pertanian. Salah satu jualan politiknya untuk maju di Pileg 2019 Garut adalah membangun sektor pertanian, karena ia menganggap 70 persen wilayah Kabupaten Garut adalah wilayah pertanian.
“Garut bisa bersaing dengan kota-kota besar yang maju jika seluruh aspek kehidupan di masyarakat diperhatikan. Dengan memanfaatkan hasil panen perkebunan yang dihasilkan di Kabupaten Garut sendiri, misalnya perkebunan tomat. Hasil tomat dari Garut diolah di Garut dengan memiliki pabrik pengolah sambal atau pasta yang ada di Garut juga,” terang Sanny.
Bila petani sejahtera, lanjut dia, Garut pun ikut terseret maju dengan dapat menghasilkan produk yang sama dengan Kabupaten lain. Jika demikian, petani pun tidak akan bingung menjual hasil panennya keluar Garut dengan harga yang tidak stabil, bebernya.
“Peran sektor pertanian terutama tanaman pangan dan hortikultural menjadi pilar penting, terutama dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Garut,” kata dia.
Bila dikelola dengan serius, daya ungkit sektor pembangunan pertanian di Garut jauh lebih besar dibanding sektor lainnya. Sanny mengaku, pihaknya sudah melakukan identifikasi perencanaan kegiatan, komoditas, lokasi dan petani, pungkasnya kepada hariangarut-news.com. (Igie)