Uskup Maumere Apresiasi Ketokohan Grace Natalie dan PSI untuk Jadikan Indonesia sebagai Rumah Bersama

Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu menyampaikan apresiasi atas komitmen pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang koncen dengan urusan menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama dan menginisiatif melakukan Safari Toleransi di Flores.

“Saya apresiasi Grace Natalie dan partainya yang betul-betul koncen dengan urusan menjadikan Indonesia sebagai rumah kita bersama,” kata Uskup Ewald usai bertatap muka dengan Pendiri PSI Grace Natalie dan Pengurus DPP PSI, Pengurus DPW PSI NTT, dan Ketua DPD PSI Kabupaten Sikka di Ruang Tamu Lepo Bispu Maumere, Kamis (16/3/2023).

Menurut Uskup Ewald, perjuangan yang selalu digaungkan Grace Natalie dan PSI menggarisbawahi banyak aspek kemanusiaan dan hak-hak dasar warga di antarnya ada komitmen bahwa apa pun berbedaan, tidak boleh dijadikan alasan untuk memecah belas ke-Indonesia-an.

“Grace Natalie selalu memperjuangkan bahwa apa pun perbedaan kita, tidak boleh dijadikan alasan yang memecah belah ke-Indonesia-an kita. Apalagi kalau agama dijadikan komoditas politik yang melayani pragmatisme sesaat yang selalu berpotensi memecah belah bangsa,’ kata Uskup Ewald.

Pendiri PSI Grace Natalie dan dan jajaran PSI berpose bersama Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu di Lepo Bispu Maumere, Kamis (16/3/2023). Foto Wall Abulat

Uskup Ewald juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pendiri PSI Grace Natalie dan jajaran PSI yang melakukan Safari Toleransi di Flores dengan menemui semua pemimpin agama, termasuk menyambagi Lepo Bispu.

“Saya menyampaikan apresiasi atas Safari Toleransi yang dilakukan Sist Grace Natalie yang menyambangi semua pemuka agama, termasuk bersafari ke Lepo Bispu,” katanya.

Uskup Doakan Grace Natalie dan Jajaran PSI

Disaksikan Florespos.net, Uskup Ewald mendoakan Grace Natalie dan jajaran pengurus PSI, baik pengurus pusat, Pengurus DPW PSI Provinsi NTT, maupun Pengurus DPD PSI Kabupaten Sikka.

Usai mendoakan, Uskup Ewald kemudian memberikan berkat kepada jajaran PSI seraya memohon agar Tuhan senanantiasa memberkati tour Safari Toleransi di Flores dan bisa mempersiapkan hayatan pemilu serentak dengan baik.

Puji Terobosan Uskup Maumere

Pendiri PSI Grace Natalie Louisa yang juga Wakil Ketua Pembina DPP PSI kepada wartawan menyampaikan tujuan bersafari di NTT di antaranya untuk  melihat dari dekat persiapan kader PSI menjelang pemilu serentak 2024, dan bagaimana indahnya indahnya praktik toleransi agama di NTT, khususnya Flores yang terkenal sebagai daerah toleransi di Indonesia.

“Saat bertemu dengan Bapak Uskup, kami juga menyampaikan konsep-konsep atau DNA perjuangan NTT yang berlatar belakang dari pelbagai profesi, ada yang dokter, wartawan, arsitek, dan profesi lainnya,” kata Grace.

Grace juga mengaku agenda lain yang dibicarakan saat beraudiensi dengan Uskup Ewald terkait sikap PSI yang anti intoleran, dan selalu mengedepankan toleransi.

Grace pada kesempatan ini memuji  terobosan Uskup Ewald yang menaruh perhatian terhadap generasi muda yang ditandai dengan dibentuknya  komisi tersendiri untuk menangani kaum muda.

“Ini terobosan yang luar biasa yang dilakukan Monsiyur,” kata Grace.

Usai beraudiensi dengan Uskup Ewald, Grace Natalie dan jajaran PSI melakukan tatap muka dengan pemimpin lintas agama di antaranya PHDI Kabupaten Sikka, PCNU Kabupaten Sikka, PD Muhammadiyah dam GMIT Kalvari Maumere.

Disambut Meriah

Pantauan Florespos.net, kedatangan Grace Natalie di Kota Maumere disambut hangat oleh elemen warga Kabupaten Sikka, baik kader dan pengurus PSI maupun kalangan muda idola Grace Natalie.

Setiba di Patung Selamat Datang di Kota Maumere, Grace Natalie dan rombongan diterima secara adat Sikka dan pengalungan dengan kain adat oleh kader PSI dan tokoh adat. Setelah itu, rombongan diterima dengan tarian Tapak yang dibawakan oleh kelompok Bliran Sina Watublapi.

Setelah itu, Grace Natalie dan rombongan diarak ke “Aku Sikka” milik Bunda Sherly tempat di mana memasarkan aneka produk UMKM dan Ekonomi Kreatif, termasuk aneka jenis tenunan khas Sikka.

Selama berada di “Aku Sikka”, Grace Natalie diterima Bunda Sherly. Grace melihat dari dekat aneka hasil tenunan khas Sikka.

Grace Natalie tampak tertarik dengan tenunan Sikka yang terbuat dari bahan pewarna alami, dan ia pun dengan senang membeli salah satu tenunan khas Sikka pilihannya dengan harga Rp 1 juta.

Usai memantau aneka produk yang terpajang, Grace Natalie dan rombongan sempat melihat dari dekat keterampilan membuat tenunan yang dibawakan oleh Kelompok Akasia Motong, Desa Mune Rana, Kecamatan Hewokloang yang dipajangan di halaman “Aku Sikka”.

Ludgardis Bunga mewakili Kelompok Akasia Motong menjelaskan secara detail proses pembuatan tenunan Sikka dengan pola warna alami yang dimulai dengan pengolahan buah kapas, pemisahan biji kapas, penghalusan, penggulungan, pemintalan benang, pewarnaan, dan proses tenunan lainnya.

Turut mendampingi Grace Natalie selama Safari Toleransi Flores di Kabupaten Sikka di antaranya Ketua DPW PSI NTT, dr. Christian Widodo; Ketua DPD PSI Kabupaten Sikka M.M. Yanes Mekeng, S.E.; Sekretaris  Christian B. Gama  Putra, S.E; Ketua Panitia Safari Toleransi Flores, Emanuel Salib, S.T; dan Sekretaris Panitia Hery Ratman, S.Fil.*

 

Sumber: https://florespos.net/index.php/2023/03/16/uskup-maumere-apresiasi-ketokohan-grace-natalie-dan-psi-tata-indonesia-jadi-rumah-bersama/

Recommended Posts