Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Webinar Sekolah Kader Solidaritas Indonesia gelombang pertama. Acara yang digelar 27-28 Februari ini diselenggarakan untuk memantapkan pemahaman para kader yang telah lulus tingkat dasar, madya, dan paripurna.
“Kegiatan ini bertujuan memantapkan pemahaman seluruh peserta yang sudah lulus dari seluruh tingkatan. Sangat mungkin mereka menyimpan pertanyaan dari materi pembelajaran yang disajikan secara online di sebuah aplikasi khusus,” kata Kepala Sekolah Kader Solidaritas Indonesia, Isyana Bagoes Oka, Minggu 28 Februari 2021.
Pada webinar ini para peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan para pembicara yang dihadirkan. Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, memberikan sambutan sekaligus membuka acara.
Dalam sambutannya, Giring menyatakan, “Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk para peserta yang telah mengikuti pembelajaran dengan tekun dan lulus dengan nilai memuaskan. Penghargaan juga saya sampaikan ke Ketua Umum DPP PSI, Sis Grace Natalie, yang bersedia menjadi pembicara di tengah kesibukan kuliah di Singapura.”
Pada webinar ini, Grace Natalie membawakan materi sejarah, tujuan pendirian, dan nilai-nilai dasar PSI. Selain Grace, ada Sekretaris Dewan Pembina DPP PSI Raja Juli Antoni yang menyajikan materi dasar-dasar politik, dan Plt Sekjen DPP PSI Dea Tunggaesti yang membekali peserta terkait hal-ihwal kepemimpinan.
Selain materi-materi di atas, jugadihadirkan materi seperti Teknik Komunikasi, Keorganisasian, sampai Stategi Pemenangan Pemilu. Pada webinar ini, diumumkan pula peserta dengan nilai tertinggi, teraktif, dan tercepat.
PSI resmi menggelar Sekolah Kader Solidaritas Indonesia gelombang pertama pada 18 Januari 2021 sampai 27 Februari 2021. Pembelajaran dilakukan dengan metode online berbasis aplikasi.
“Sekolah Kader ini merupakan ikhtiar PSI untuk memiliki kader yang kompeten dan piawai. Karena kami meyakini, kekuatan utama sebuah partai politik adalah sumber daya manusianya,” kata Isyana yang juga merupakan Ketua DPP PSI tersebut.
Sekolah Kader Solidaritas Indonesia diikuti para pengurus PSI di berbagai tingkat, baik di Tanah Air maupun di luar negeri. Pembelajaran dilakukan secara online melalui apikasi khusus yang merupakan terobosan baru bagi partai politik di Indonesia.
“Pembelajaran online membuat faktor geografi tidak lagi menjadi kendala. Setiap peserta bisa mengikuti dari mana saja dan kapan saja, sesuai dengan waktu masing-masing dan tidak perlu hadir di satu tempat secara fisik. Cara ini makin relevan di masa pandemi, ketika kerumunan orang sangat tidak disarankan, bahkan dilarang,” lanjut Isyana.