Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menguji kelayakan seluruh bakal calon legislatif yang akan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019. Pengujian tersebut dilakukan terbuka dengan melibatkan sejumlah tokoh sebagai penguji.
Para bakal calon yang mendaftarkan diri sebagai legislatif itu nantinya diminta menyiapkan diri sebelum mengikuti ujian seleksi. Persiapan itu mulai dari visi-misi sampai rencana yang akan dilakukan ketika menjadi anggota legislatif.
“Jadi kami minta mereka untuk menyiapkan visi misi mereka, apa yang memotivasi, mau jadi anggota komisi apa, apa yang akan mereka lakukan di sana. Kami sepakat enggak usah lama-lama dengan maksimal 7 slide,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie, di Kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, (04/11/2017).
Grace memaparkan, nantinya masing-masing bakal calon tersebut akan diberi waktu untuk memaparkan visi misinya. Pengujian ini rencananya dilakukan selama tiga pekan ke depan, yang diikuti oleh 200 peserta.
“Peserta akan diberi waktu 7 menit untuk mempresentasikan gagasan, visi misinya, 13 menit untuk tanya jawab, maksimal 20 menit,” tuturnya.
Grace menjelaskan, dalam pengujian tersebut para bakal calon legislatif akan menghadapi tiga tahap, yakni administrasi, pengujian, dan, sosialisasi. Dari sana nanti juri akan memberi penilaian apakah mereka dapat mengikuti tahap selanjutnya.
“Jadi juri memberika penilaian kompetensi, visi-misi, value, ada bobot, minimum mereka harus mencapai 70 persen. Jadi ada 1-5 nilainya, di atas angka 3 itu bisa masuk tahap berikutnya, yaitu sosialisasi. Di tahap sosialisasi mereka akan diberi tugas mendata mengidentifikasi apa permasalahan di dapilnya dan apa yang akan mereka lakukan terhadap itu,” papar Grace.
Sejumlah juri yang akan menyeleksi bakal calon legislatif tersebut di antaranya:
1. Mantan Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu
2. Mantan Ketua MK, M Mahfud MD
3. Mantan Wakil Ketua KPK, Bibit Samad Rianto
4. Advokat Senior, Tuti Hadiputranto
5. Guru Besar Psikologi UI, Hamdi Muluk
6. Pakar Politik, Djayadi Hanan
7. Entrepreneur Muda, Wishnutama
8. Tokoh Anti Korupsi, Zainal Arifin Mochtar
9. Mantan Komisioner Komnas Perempuan, Darra Afifah
10. Dosen Politik UI, Sri Budi Eko Wardani
11. Aktivis Pendidikan, Henny Supolo.
(erh)