Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia, Mary Silvita, menanggapi serangan bully netizen terhadap Timnas U-20 setelah mereka mengungkapkan kekecewaan di hadapan media. Pita hitam di lengan para pemain Timnas U-20 menjadi simbol kesedihan dan rasa kecewa mereka usai dinyatakan batal berlaga di Piala Dunia U-20. Ekspresi kekecewaan ini bukannya disambut dengan empati, netizen malah ramai-ramai menyerang dengan komentar sinis dan bully.
“Adik-adik kita masih sangat muda. Sejak tahun 2020 mereka sudah bekerja keras siang dan malam, latihannya bisa sampai 3-4 kali sehari demi mempersembahkan yang terbaik dari apa yang mereka bisa. Tiga tahun lalu mereka diberi mimpi, dan mereka sambut mimpi itu dengan perjuangan maksimal, semata-mata untuk membawa nama harum Indonesia di kancah internasional. Kemudian tiba-tiba dalam semalam mimpi itu dihancurkan. Manusiawi sekali kalau mereka kecewa. Bukan hanya mereka, jutaan warga Indonesia juga turut sedih.” Demikian disampaikan Mary Silvita dalam keterangan kepada wartawan, Minggu 2 April 2023.
Menurut Mary, yang dibutuhkan timnas kita saat ini adalah pendampingan dan solusi. Dalam kesempatan ini Mary juga mengapresiasi kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui para pemain dan pelatih Timnas Indonesia. “Kami apresiasi sekali kunjungan Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI menemui pemain dan pelatih timnas kita ini. Memang dalam situasi seperti ini yang bisa kita lakukan adalah saling menguatkan, sembari berjuang mencari solusi terbaik yang kiranya dapat meminimalisir kerugian dari pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.” Tutur Mary.
Mary juga menghimbau semua pihak untuk bersikap arif dan bijak. Menurutnya tidak pantas para pemain timnas dihujani dengan bully saat mereka sedang dalam keadaan yang benar-benar terluka dan kecewa. “Dengan kondisi batin yang sedang dialami timnas kita saat ini rasanya sadis sekali jika mereka harus dihujani lagi dengan cemo’oh, cacian dan bully. Mereka justru perlu didampingi dan dicarikan solusi terbaik agar mereka dapat tetap menatap masa depan dengan optimis.”
Masih menurut Mary, semua pihak mestinya bisa melihat dengan jernih dengan mengedepankan empati. “Ayolah kita bersikap lebih arif dan bijaksana sehingga bisa berempati! Para pemain Timnas U-20 sudah berjuang maksimal dan mereka adalah aset bangsa yang harusnya kita support penuh.” Pungas Mary.
Sebelumnya, Timnas U-20 memasang pita hitam di lengan kiri sebagai tanda duka usia dinyatakan gagal berlaga di Piala Dunia U-20. Aksi pemain Timnas U-20 ini kemudian mengundang reaksi negatif dari netizen. Gelombang hujatan dan bully dialamatkan kepada para pemain timnas U-20