Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyambut baik reshuffle kabinet jilid II ini. Menurutnya, orang-orang yang diangkat Presiden Jokowi menjadi menteri berdasarkan kompetensi dan profesionalisme.
“Saya yakin tetap ada pertimbangan politik di sana,” kicau Grace lewat akun Twitternya, Rabu (27/7).
Sri Mulyani, yang diangkat menjadi Menteri Keuangan, misalnya. Dalam pandangannya, kompetensi dan rekam mantan petinggi Bank Dunia tersebut tak perlu diragukan.
“Selain seorg akademisi, bu Sri Mulyani pny sgudang pengalaman. Ia adlh perempuan&org Indonesia ptama yg jd Direktur Pelaksana Bank Dunia,” tulisnya.
“Bonusnya, jmlh perempuan dlm kabinet bertambah,” ucapnya.
Ia optimistis Sri Mulyani bisa membenahi ekonomi Indonesia di tengah lesunya ekonomi dunia. “Sejln dgn pidato bu SM di UI kmrn, kita perlu pertumbuhan ekonomi yg inklusif utk mbuat lbh byk lap pkrjan bg generasi muda yg saat ini,” cuitnya.
Apalagi, jumlah generasi muda saat ini mencapai sepertiga populasi Indonesia. Karena menurutnya, pembangunan ekonomi harus membela mereka yang tertinggal. Sebab ketimpangan bisa menghambat pertumbuhan Indonesia.
Grace juga mengapresiasi masuknya nama Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Muhadjir Effendy. Dia menilai Muhadjir sebagai “man of action”. Tak banyak beretorika tapi pintar bekerja. Ia lama menggeluti dunia pendidikan.
Namun dia mengingatkan pendidikan adalah salah satu PR besar saat ini. Bonus demografi, bisa menjadi bencana demografi jika generasi muda tak dibekali skill yang baik. “Ini tentu berarti kita butuh sistem pendidikan yang baik,” tuturnya.
“Selamat bertugas bagi Kabinet Kerja yang baru. Tantangan besar menanti. Terima kasih kepada para menteri yang telah selesai bertugas,” ucap Grace.
Kultwit Ketum DPP PSI bertajuk “Selamat Bekerja Formasi Kabinet Kerja yang Baru” tersebut bisa diakses di tautan berikut: http://chirpstory.com/li/323318