Tahun 2019, PSI Akan Fokus ke Pemilihan Legislatif

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan keinginannya untuk fokus di legislatif terlebih dulu, sehingga tidak menyodorkan nama kader terbaik sebagai bakal calon Wakil Presiden maupun calon menteri pembantu Presiden Joko Widodo.

“Kami partai baru, ada baiknya fokus di legislatif,” kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dihubungi di Jakarta, Senin (26/3).

Sebelumnya PSI mengusulkan 12 tokoh yang dianggap cocok mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Usulan itu diperoleh dari hasil survei maupun komunikasi politik PSI dengan masyarakat di daerah.

Ke-12 nama itu antara lain, sesuai abjad, Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Din Syamsuddin, Luhut Binsar Pandjaitan, Moeldoko, Mohammad Mahfud MD, Nadiem Anwar Makarim, Rusdi Kirana, Said Aqil Siradj, Sri Mulyani Indrawati, Susi Pudjiastuti serta Yaqut Qoumas.

Tidak hanya cawapres, PSI juga mengusulkan sejumlah nama yang dinilai cocok menjadi pembantu Presiden sebagai menteri pada pemerintahan periode mendatang.

Dari deretan nama cawapres maupun calon menteri itu, tidak ada satupun nama kader internal PSI. Menurut Raja Juli Antoni, sekalipun diminta Jokowi, PSI tidak akan memaksakan mengusulkan dari kader internal.

“Seandainya diminta, kami tidak harus memaksakan diri. Kami bisa rekomendasikan profesional non-partai untuk jadi posisi tertentu. Akadnya si menteri harus sukses membantu pak Jokowi,” jelas Toni.

Sumber

Recommended Posts