PALEMBANG – Sebagai partai politik yang berbasiskan kawula muda dan bersih dari korupsi, DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumsel memulai program kerjanya Kafe Solidaritas di markasnya Jl Jenderal Basuki Rahmad, Sabtu (22/10/2016).
Puluhan mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi hadir pada ajang yang bakal diagendakan setiap bulannya ini.
“Kita mengadakan Kafe Solidaritas PSI. Rutin setiap bulan. Tema beda-beda. Kalau hari ini mengenalkan PSI seperti apa. Visi misi PSI. Ke depan mau apa. Ke depan mungkin pelatihan, edukasi. Tidak melulu tentang politik,” ungkap Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumsel Alvin Kennedy bersama pengurus DPW dan DPD Kota Palembang.
Turut hadir Sekretaris DPW Ika Febrianti, Wakil Sekretaris Salahudin Alkhoiri, Wakil Ketua Deby Susanto, Ketua DPD Palembang Joko Setiawan, Bendahara DPD Daniel Budiman.
“Tema yang ke depan misalnya gimana cara mendapatkan bea siswa, membikin CV (curiculum vitae) atau daftar riwayat hidup yang baik untuk melamar pekerjaan. Bagaimana menggunakan hijab yang baik. Apa aja yang penting edukasi. Partai anak muda lebih care mahasiswa. Mahasiswa dari 7 perguruan tinggi kali ini hadir. Ini Kafe Solidaritas pertama. Seluruh DPD akan digenda rutin per triwulan. Yang jelas akan ada agenda rutin,” terang Alvin.
Menurut Alvin, Kafe Solidaritas PSI ini lebih mengarah acara ke anak muda dan perempuan. Lebih ke partisipasi menentukan arah politik Sumsel, umumnya Indonesia.
“Diharapkan DPD sudah mulai bulan depan. Setidaknya DPD Kota Palembang akan mulai bulan depan itu. Di Sumsel kita hampir 100 persen sudah ada DPD. Tinggal Banyuasin dan Lahat yang belum,” jelasnya.
Sementara Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengakui memang beberapa tahun yang lalu Kafe Solidaritas tadinya telah dimulai di Jakarta.
“Ini program relevan diadopsi. Kita partai anak muda, konstitusi mengenalkan ke anak muda beda dengan edukasi. Kapasitas tambahan. Bahkan kita tanya ke anak mudanya. Misalnya latihan apa? Bisnis menggunakan facebook. Sangat disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Seperti Kesehatan gratis, donor darah, bagi sembako yang kebanyakan dilakukan parpol lain memang untuk di daerah tertentu perlu. Tapi kita akan berikan bagaimana menjadi presenter, wartawan yang baik. Bagaimana menulis yang baik. Kita lagi kompetisi di pusat Lomba essai dengan ada website kurita. Tentang anak muda dan politik,” kata Toni.
Sumsel dinilainya termasuk DPW PSI yang paling cepat dalam pembentukan infrastruktur.
“Saya melihat antusiasme. Ternyata kita masuk ada ekspresi kemarahan terhadap politik tetapi dalam positif. Perlu ada partai alternatif. Di Sumatera itu Sumsel dan Aceh. Alhamdulillah kita sudah lulus verifikasi Kemenkumham. Kita nggak ada kekhawatiran untuk KPU. Kita sama start from zero dengan partai lainnya di parlemen. Mereka di Parlemen ada 10 plus PKB, PKPI. Parrai baru PSI dan Perindo sama-sama akan verifikasi KPU,” ujar Toni.
Soal dukungan PSI pada Pilkada serentak 2017, menurut Toni, PSI memilih untuk tidak terlibat secara langsung.
“Karena kita tidak mengusung. Berkomunikasi dengan masyarakat. Menyerap aspirasi. Membuat kriteria pemimpin seperti apa. Membuat edukasi tidak apatis. Karena kita fokus kemarin itu verifikasi Kemenkumham. Kalau Jakarta spesial karena ditangani DPP langsung. Kita lihat figur Pak Ahok peduli yang kelihatan yang berhasil. Seperti Pak Jokowi, Ridwan Kamil, Rismarini. Kita bergerak di jaringan PSI. Sekaligus tes mesin politik kita. Dengan pengumpulan KTP. Saya berharap di Sumsel dan Palembang ada Ahok baru, Ridwan Kamil baru,” pungkasnya.