Sekjen PSI Optimis Elektabilitas PSI Akan Terus Naik

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengamati dengan seksama hasil survei yang dikeluarkan berbagai lembaga di tanah air akhir-akhir ini.

Sebagai partai modern, PSI sangat percaya dengan ilmu pengetahuan berlandaskan metode ilmiah yang ketat. Hasil survei lembaga-lembaga tersebut sangat variatif, menempatkan persentase elektabilitas PSI dan partai-partai lain secara berbeda, tapi nampaknya masih dalam rentang margin error.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan hasil survei Poltracking misalkan menyebut elektabilitas PSI sudah 1,1 persen. Padahal, kata dia, partainya sendiri baru mengandalkan kampanye di media sosial.

“Terpaut 1 persen dari Perindo yang iklannya sudah berseliweran sejak 2-3 tahun lalu,” ujar Toni, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (20/4/2018).

Selain itu, ia menilai jika dibandingkan dengan dua partai lama, Hanura dan PPP, elektabilitas PSI hanya terpaut 1 persen lebih saja.

Bahkan menurut Toni, elektabilitas PSI sudah melewati partai lama, PBB dan PKPI. Tentu saja mereka juga telah melewati partai baru lain, Partai Berkarya dan Partai Garuda.

Ia mencontohkan sejumlah survei lain, seperti Cyrus Network (CN) yang menempatkan elektabilitas PSI diangka 0,3 persen. Bila dibaca lebih detail, ada temuan menarik CN yang patut disyukuri PSI.

PSI, menurut CN, menempati posisi kelima partai yang dianggap publik siap untuk mendekati anak muda atau kaum milenial yaitu di angka 3,9 persen.

“PSI hanya kalah oleh empat partai yaitu PDIP 23,3 persen, Perindo 9,4 persen, Gerindra 8,2 persen dan Golkar 5,7 persen,” ungkapnya.

“Alhamdulillah kami dianggap siap mendekati anak muda yakni konstituen utama PSI, dibandingkan PKB, PKS, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP dan Hanura,” imbuh Toni lagi.

Lebih lanjut, ia menegaskan, PSI dibangun dengan formula Parpol generasi 4.0 sejalan dengan teknologi yang memasuki generasi 4.0. Ini memang jalan yang diinginkan PSI, bangsa ini butuh melakukan upgrade bukan hanya teknologi tapi juga partai politiknya.

“Jika tidak diupgrade, parpol jadi tidak kompatibel dengan gerak zaman. Yang mesti diupgrade: platform komunikasi, struktur, program kerja, budaya organisasi, juga orang-orangnya. Jika tidak, partai politik justru menjadi faktor penghambat kemajuan. Teknologi sudah 4.0, parpolnya masih 2.0,” urai Toni.

“PSI generasi optimis. Kami optimis elektabilitas PSI akan terus naik. Masih ada waktu setahun untuk berjuang. Bergandengan tangan, berpeluh-peluh bekerja. Impossible is nothing. Manjadda wa jada. Bismillah. Tuhan bersama anak muda yang berani dan jujur,” pungkasnya.

Sumber

Recommended Posts