*Pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie di Festival 11, JIExpo Kemayoran, 11 April 2019
Selamat malam Jakarta
Selamat malam Indonesia
Terima kasih. Selamat datang di puncak Festival 11 PSI, kepada seluruh pengurus, caleg, dan kader PSI yang hadir di sini, atau menyimak melalui siaran langsung di sosial media.
Malam ini, adalah malam penting yang akan menentukan agenda perbaikan politik kita masa depan.
Saya ingin mengucapkan terima kasih dan salut kepada kalian semua anak-anak muda yang berani berkorban terjun ke politik dan bergabung bersama PSI. Kalian adalah anak-anak muda yang keluar dari zona nyaman, memenuhi panggilan sejarah untuk menyelamatkan masa depan kita semua.
Kalianlah ujung tombak sebuah misi yang sejak awal selalu dipandang sebelah mata, dianggap “mission impossible”. Tapi kalian telah melewati ujian sulit: mendirikan dan meloloskan partai ini hingga bisa ikut pemilu — yang syaratnya paling sulit di dunia.
Partai ini berdiri pada saat orang mulai kehilangan harapan pada partai dan wakil mereka di parlemen. Tapi itulah alasan kita berdiri. Kita ingin mengembalikan kepercayaan, harapan, dan kesadaran bahwa politik terlalu penting untuk ditinggalkan, bahwa kekuasaan harus diperjuangkan untuk kepentingan bersama. Bahwa perbaikan politik itu bukan sesuatu yang mustahil.
Memulihkan kepercayaan kepada politik dan demokrasi adalah upaya kita menyelamatkan masa depan bangsa ini dari ancaman terbesar persatuan kita — dari ideologi ekstrim, ideologi intoleran, ideologi yang menawarkan ilusi tentang kemuliaan tapi sesungguhnya hanya akan membawa kehancuran sebagaimana kita lihat di Irak dan Suriah.
Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa PSI berdiri di atas asas Nasionalisme, dan akan memperjuangkan prinsip-prinsip kebangsaan. Partai ini adalah antitesis terhadap partai agama yang hanya memperjuangkan kepentingan kelompoknya sendiri.
Kami ingin membendung kekuatan yang ingin mengubah wajah Indonesia. Partai Solidaritas Indonesia akan berjuang untuk mempertahankan keragaman negeri ini!
Bro and sis yang saya cintai,
Saat ini, kita bangsa Indonesia sedang berdiri di persimpangan. Kita diberi pilihan berupa dua jalan — dua skenario — Indonesia masa depan.
JALAN NOMOR SATU adalah jalan yang akan membawa kita menuju Indonesia yang demokratis, stabil, dan sejahtera. Jalan yang fondasinya sedang dipersiapkan oleh Pak Jokowi lewat pembangunan infrastruktur,l besar-besaran, dengan skala yang belum pernah kita lihat sebelumnya sejak Republik berdiri.
Price Waterhouse Coopers (PWC) memprediksi pada 2050, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat dunia. Indonesia hanya ada di bawah RRT, India, US. Bayangkan, kemungkinan itu HANYA berjarak tigapuluh satu tahun dari sekarang.
Ini adalah skenario yang bisa terjadi dengan syarat: Indonesia tetap stabil dan demokratis.
Skenario ini bisa musnah kalau kita memilih JALAN NOMOR DUA.
Jalan nomor dua adalah jalan yang gelap — jalan penuh onak. Masa depan yang suram di mana negeri ini terperangkap oleh konflik SARA, di mana pertikaian antar kelompok tidak ada habisnya sebagaimana terjadi di Irak, Suriah, dan Afghanistan. Sebuah skenario yang sangat mungkin terjadi karena gejalanya sudah muncul di sekeliling kita.
Lembaga jajak pendapat telah memberi peringatan: masyarakat kita semakin tidak toleran. Dan situasi ini ditunggangi oleh kekuatan politik yang bersedia menggunakan berbagai cara untuk meraih kekuasaan. Kekuatan politik gelap yang dikelilingi kelompok ekstrim, kelompok intoleran.
Inilah “Unholy Alliance”, aliansi kotor antara politisi yang bersedia melakukan apa saja demi kekuasan — yang berselingkuh dengan kelompok fasis yang merasa paling suci dan benar. Kelompok yang ingin mengganti NKRI dengan ideologi lain. Inilah skenario, JALAN NOMOR DUA.
Saya ingin bertanya, di hadapan dua pilihan tadi, kita akan pilih jalan nomor berapa?
Kita pilih jalan nomor berapa?
Jalan nomor berapa?
Siapa yang akan bisa membawa kita di JALAN NOMOR SATU?
Kalau kita ingin JALAN NOMOR SATU, tak ada cara lain selain “GAS POLLL” Pak Jokowi!
Kita sudah punya Presiden yang jujur, pekerja keras, dan profesional. Negeri ini hanya perlu dorongan untuk berlari lebih cepat. Pak Jokowi perlu partner yang bersedia bekerja sama kerasnya dengan beliau, yang sama-sama masih bersih, yang sama-sama punya komitmen profesional sebagaimana beliau. PSI siap menjadi partner Presiden Jokowi 2019-2024!
Bro and Sis yang saya banggakan
Kehadiran pemain baru selalu akan membawa perubahan positif. Dalam dunia bisnis, sports, dan bidang kehidupan lain, kedatangan pemain baru akan memperbaiki mutu kompetisi. Memaksa pemain lama memperbaiki diri agar tidak kalah dalam persaingan.
Kehadiran PSI dalam perpolitikan Indonesia — harus dilihat dalam konteks itu. Dalam semangat untuk memperbaiki mutu persaingan politik.
Bro and Sis, dan semua yang menyaksikan siaran langsung pidato ini,
Usaha PSI memperbaiki mutu DPR dimulai dari proses seleksi Calon Anggota Legislatif. Kami mengundang panelis independen seperti Pak Mahfud MD, Pak Bibit Samad Riyanto, Ibu Mari Pengestu, Ibu Betty Alisjahbana, Mas Goenawan Mohamad, bang Ade Armando, Teh Neng Dara Affiah, Mbak Henny Supolo dan sejumlah tokoh nasional lainnya untuk menyeleksi caleg.
Proses seleksi itu kami siarkan LIVE di sosial media agar publik bisa ikut menilai kualitas — termasuk mengajukan keberatan jika caleg itu bermasalah.
Jika kelak terpilih, kami sudah menyiapkan sebuah mekanisme untuk mengontrol anggota dewan. Untuk memastikan mereka benar-benar bekerja bagi kepentingan publik.
Dalam kesempatan ini, izinkan saya mengajukan tawaran solusi PSI untuk mendorong transparansi DPR. APLIKASI SOLIDARITAS — inovasi PSI memanfaatkan kemajuan teknologi, memungkinkan publik ikut mengontrol kinerja angggota DPR
Lewat aplikasi ini, anggota legislatif melaporkan apa yang mereka kerjakan setiap hari. Memungkinkan konstituen memantau dan menilai kinerja para legislator. Bila tidak puas, rakyat berhak memecat mereka semudah memberi bintang satu kepada pengemudi transportasi online, yang buruk kinerja dan perilakunya.
Aplikasi ini obat agar anggota DPR tidak bolos.
Aplikasi ini booster agar anggota DPR kerja lebih keras.
Obat agar mereka tidak tidur di ruang sidang
(Simulasi Aplikasi Solidaritas di layar)
Semoga penggunaan inovasi teknologi untuk transparansi politik ini akan diikuti oleh teman-teman senior kami dari partai lain.
Bro and Sis yang sedang berjuang,
Perbaikan politik bukan sesuatu yang mustahil. Syaratnya adalah keberanian.
Ada ungkapan terkenal: kita tidak bisa melakukan hal yang sama berulang-ulang sambil mengharapkan hasil yang berbeda. Kalau ingin hasil yang berbeda, maka kita harus menempuh cara yang lain. Kalau anda ingin perbaikan DPR, maka anda harus memilih sesuatu yang baru. Partai Solidaritas Indonesia adalah satu-satunya jalan yang tersedia saat ini, bagi kita semua yang ingin melihat perubahan di parlemen.
Inilah satu-satunya kesempatan untuk melihat presiden terbaik Indonesia, bekerjasama dan ditemani anak-anak muda yang fresh, yang bersih, dan kreatif dalam memecahkan persoalan.
Bersama Pak Jokowi dan PSI, kita akan menuju Indonesia yang modern, kuat, dan maju. Bukan negara yang terbelakang karena konflik suku dan agama, yang membuat ekonomi hancur, dan anak-anak muda kehilangan harapan.
Bagi PSI — Pak Jokowi bukan petugas partai. Beliau adalah Presiden rakyat yang harus dibela serius secara politik, bukan malah dirongrong untuk meminta jabatan ini itu.
PSI tidak akan pernah menjadi PARTAI PENDUKUNG RASA OPOSISI. PSI akan menjadi partai utama pendukung Jokowi di Senayan yang terdepan menghadapi serangan, fitnah hoax, dan politisasi agama yang dibuat oposisi.
Saya ingin mempertegas pernyataan Sekjen PSI beberapa hari lalu, bahwa PSI tidak akan pernah berkoalisi dengan PKS di semua Pemilihan Umum Kepala Daerah!
Bro and Sis yang saya hormati,
Kami sudah mencoba menawarkan sebuah debat politik yang sehat, dengan menggugat posisi partai Nasionalis.
Tapi tak ada tanggapan atas pertanyaan kami:
Kenapa masih korupsi?
Kenapa mencalonkan koruptor?
Kenapa diam melihat intoleransi?
Sebaliknya pidato itu dibalas oleh berbagai hoax, yang intinya menyebut bahwa memilih PSI adalah buang-buang suara.
Saya ingin tegaskan, yang namanya buang-buang suara adalah memilih mereka yang selama ini sudah terbukti suka bolos di DPR, yang masih korupsi, yang bungkam melihat intoleransi dan diskriminasi di depan mata. Memilih mereka kembali, ITULAH SEBENARNYA YANG BUANG-BUANG SUARA.
Ada juga hoax bahwa sistem Sainte Lague akan membuat suara PSI hangus. Padahal kenyataannya, sistem ini justru menguntungkan partai baru seperti PSI karena efektif mengkonversi dukungan menjadi satu kursi parlemen.
Yang kita butuhkan pada 17 April adalah KEBERANIAN dari 194 juta rakyat Indonesia untuk mendukung sebuah ide baru bernama Partai Solidaritas Indonesia.
Kita butuh keberanian. Keberanian sebagaimana yang pernah ditunjukkan oleh masyarakat Solo pada Pilkada 2005, heroisme warga Jakarta di Pilkada 2012, dan keberanian rakyat Indonesia pada Pemilihan Presiden 2014.
Bayangkan, kalau dulu rakyat Solo, Jakarta, dan Indonesia tidak memberi kesempatan kepada Pak Jokowi, mungkin kita tidak akan pernah menyaksikan lahirnya presiden terbaik Indonesia sepanjang sejarah Republik!
Bro and Sis, serta seluruh rakyat Indonesia yang selama ini kecewa pada politik
PSI sadar Golput lahir karena kekecewaan terhadap politik. Terhadap partai yang selama ini abai. Bagi PSI suara Golput penting dan berharga karena itu adalah sebuah cermin. Cara kita berkaca untuk menilai kekurangan yang ada pada diri kita. Konon, lawan debat adalah teman terbaik dalam berpikir.
Kami tentu saja masih berharap kalian berubah pikiran. Tapi, seandainya pun tidak, kami akan tetap memperhitungkan dan mendengarkan suara kalian. Jika kelak lolos ke DPR, kami ingin bekerjasama dengan dengan kalian untuk menjawab keresahan bersama kita.
Bro and Sis yang berjuang memperbaiki keadaan,
Kita tidak boleh kehilangan harapan pada politik. Memang tidak semuanya bisa memenuhi ekspektasi, tapi bukankah Demokrasi menyediakan instrumen untuk menghukum atau memberi reward — lewat pemilihan umum. Jika kecewa pada pilihan anda yang lama, jangan pilih lagi! Beri kesempatan kepada yang baru, beri kesempatan kepada PSI!
Kita punya kesempatan merebut masa depan: sekarang atau tidak sama sekali!
Saat ini kita sedang bertarung melawan Goliath. Partai ini — PSI — BUKAN Daud. Kami hanyalah batu kecilnya. Rakyat Indonesia-lah Daud-nya. Apakah batu kecil ini akan mampu menumbangkan Goliath? Tergantung apakah rakyat Indonesia, mau melemparkan batu kecil ini untuk menumbangkan Goliath. Pakailah kami sebagai alat anda untuk menumbangkan praktik politik lama, yang selama ini menyandera kita semua.
Partai ini hanya butuh 7 juta dari total 194 juta pemilih — untuk lolos DPR. Saya percaya akal sehat itu masih ada.
Saya meminta dengan sangat, dukungan anda semua — rakyat Indonesia.
Pada tanggal 17 April nanti, kita akan bangun pagi. Pakai baju putih terbaik kalian, dandan yang kece, dan sambil bercermin bilang: kita akan merebut masa depan!
Mana Solidaritasmu? Aku PSI
PSI? Menang
PSI? Menang
PSI? Menang, Menang, Menang
Salam Solidaritas, selamat malam!