Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie berkali-kali melayangkan sindiran tajam dalam sambutan pengundian dan penetapan nomor urut partai politik peserta pemilu 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum RI (KPU), di Jakarta, Minggu (18/2/2018).
Beberapa kali mantan anchor stasiun televisi itu menyindir para senior yang notabene juga menjadi partai peserta pemilu 2019.
Mulanya, Grace menceritakan bagaimana PSI dalam tiga tahun pertama mencoba membangun partai dengan baik. Bahkan untuk menjadi peserta pemilu 2019, mereka harus memenuhi persyaratan yang menurutnya sangat berat.
“Persyaratan yang maha berat, yang dibuat oleh para senior di parlemen, berhasil kami patahkan, akhirnya kami berhasil menjadi peserta pemilu,” kata Grace disambut riuh pendukungnya.
Grace pun meminta agar para senior juga memberikan doa bagi perjuangan PSI.
Grace kembali memberikan pernyataan yang tegas ketika mengatakan bahwa dua hal yang menjadi fokus perjuangan PSI yakni menghapus korupsi dan intoleransi.
Makanya, kata Grace, PSI pun menetapkan rekrutmen terbuka yang transparan dan profesional.
“Kami mencari orang yang tidak akan merampok uang negara karena proses rekrutmen yang tidak jelas,” katanya.
Grace menegaskan, untuk menjadi bagian dari PSI, tidak dibutuhkan mahar-mahar. Yang berlaku dalam seleksi terbuka PSI yakni kompetensi dan integritas.
“Bro dan Sis di seluruh Indonesia, berbanggalah. Dengan nomor 11, kami siap memenangkan Pemilu, dengan mengisi kursi-kursi parlemen. Tidak akan merampok uang rakyat, dan tidak akan membentengi diri dari kritik,” katanya disambut riuh seisi ruangan.