Saat Juri Pertanyakan Sikap Bakal Caleg PSI Dini Purwono Soal Hak Angket KPK

ADVOKAT Dini Purwono SH MML menjadi salah satu dari 15 calon legislatif yang diwawancari juri independen di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia, Jakarta, Minggu 19 November 2017.

Hadir pukul 16.20 WIB, alumni Universitas Harvard AS ini menjalani interview dengan dua juri dan satu pengurus DPP PSI.

Mereka adalah, Zainal Arifin Mochtar yang adalah dosen hukum tata negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga penggiat antikorupsi lewat lembaga Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM.

Satu lagi juri adalah mantan hakim Asep Iwan Iriawan. Mereka didampingi pengurus DPP PSI, Suci Mayang Sari.

Mengawali proses penilaian juri, Dini memaparkan programnya dalam kapasitas bakal caleg DPR-RI dari PSI. Berlangsung setengah jam, Dini membahas soal berbagai persoalan hukum dan penanganannya. Ia berpendapat perlunya reformasi di lembaga peradilan Indonesia.

Salah satu poin penting yang dibahas Dini adalah soal pemberantasan korupsi. Ia menyatakan mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, ini adalah salah satu perubahan yang sudah mulai berjalan.

Saat Dini memaparkan pentingnya KPK, tiba-tiba mantan hakim Asep Iwan Iriawan mengajukan pertanyaan. “Bagaimana sikap Anda, seandainya partai mendukung hak angket memperlemah KPK. Misalnya, partai memerintah Anda untuk mendukung hak angket, bagaimana sikap Anda?”

Dini menjawab menolak permintaan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat. Jika partai memaksa? “Saya keluar dari partai,” jawabnya tegas. Dini mengatakan kepentingan rakyat adalah yang paling utama.

Jawaban Dini langsung mendapat apresiasi dari Asep Iwan Iriawan. “Saya suka pada jawaban Anda itu,” katanya. Tanggapan yang sama juga disampaikan Zainal Arifin Mochtar. “Saya sepakat dengan jawaban Dini,” katanya.

Dini menyatakan bersedia masuk ke poilitik dan meninggalkan kehidupan yang mapan adalah untuk memperjuangan kepentingan rakyat. “Saya rugi jika menjadi wakil rakyat jika tidak memperjuangkan kepentingan rakyat,” katanya.

Dini memang salah satu caleg PSI yang dinilai paling mumpuni. Ia seorang berpendidikan dari kampus ternama di dunia yang didukung pengalaman. Selama 20 tahun menjadi praktisi hukum, selain itu pernah menjadi staf khusus menteri keuangan di masa Dr Chatib Basri.

Bahkan Chatib Basri pun memuji Dini. “Dini orang yang cerdas dan juga punya integritas,” kata Chatib Basri. Selain itu, ia mengatakan Dini juga sangat professional dalam menjalankan tugasnya. Sikap seperti itu, kata Chatib Basri, sangat penting.

Chatib Basri berkeyakinan Dini mampu menjadi legislator. “Sebab dia punya integritas punya idealisme, dia pintar juga jujur dan mudah-mudahan bisa menjadi politisi yang baik,” katanya. “Saya kira menjadi sangat penting bahwa orang-orang yang pintar jujur bisa masuk di dalam politik,” katanya.

Lawyers dan pegiat Hak Azasi Manusia Todung Mulia Lubis juga berharap agar Dini lolos ke senayan. “Orang baik harus masuk ke politik orang baik harus masuk ke DPR karena DPR perlu diisi oleh orang-orang yang punya idealisme dan komitmen,” katanya. Todung menyebut Dini memiliki idealisme dan punya komitmen serta memiliki konsep.

“Dia akan mengisi kekosongan di DPR yang memang membutuhkan sosok seperti Dini Purwono yang akan membersihkan DPR dari ide-ide gagasan-gagasan yang tidak sehat buat bangsa ini,” katanya.[]

Sumber

Recommended Posts