Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) resmi mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018. Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, Ridwan Kamil merupakan sosok yang memiliki beragam prestasi dan layak untuk memimpin Jawa Barat.
“Indonesia sangat membutuhkan para kepala daerah yang kaya ide dan kreativitas,” ujar Grace dalam keterangan resminya di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Menurut Grace, Ridwan Kamil sudah masuk dalam radar PSI sebagai kandidat calon gubernur yang akan diusung pada pilkada Jawa Barat sekitar 3 tahun lalu. PSI menilai Ridwan Kamil adalah salah satu kepala daerah terbaik di Indonesia.
“Ketika Kang Emil mau maju, langsung semua sepakat (dukung Ridwan Kamil), proses pengajuannya bottom-up, ini bukan keputusan DPP saja. Kami sudah satu hati akan support Kang Emil,” kata Grace.
Grace menilai kreativitas sekaligus luasnya pemikiran Ridwan Kamil diharapkan bisa membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik. Dia mengingatkan, banyak daerah memiliki potensi luar biasa, baik dalam soal sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hal yang dibutuhkan, kata Grace, adalah pemimpin yang mampu mengarahkan dan mengelola potensi daerah dengan baik.
”Kecakapan manajerial Kang Emil tak perlu diragukan. Ratusan penghargaan yang diterima Kota Bandung menjadi bukti,” ujar Grace.
PSI mencatat bahwa di tangan Ridwan Kamil, Bandung berlimpah penghargaan. Setelah menyabet piala Adipura tiga tahun berturut-turut, Bandung mengukir sejarah baru dengan menerima penghargaan di level ASEAN dalam kategori Kota Metropolitan dengan Kualitas Udara Terbersih dan Terjaga (Clean Air Award for Big City).
Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Kang Emil di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada 12 September 2017. Prestasi lain adalah soal penganggaran, Ridwan Kamil menerapkan e-budgeting untuk menghindari penilapan anggaran. Penerapan sistem digital ini bisa menghemat anggaran hingga Rp 1 triliun per tahun.
Hal itu menciptakan perubahan komposisi signifikan. Sebelumnya porsi belanja pelayanan ke masyarakat sebesar 52 persen dan belanja ke PNS sebesar 48 persen. Setelah e-budgeting diterapkan, belanja layanan masyarakat meningkat menjadi 61 persen. Sementara belanja ke PNS turun menjadi 39 persen. Ridwan Kamil juga melakukan penerapan open government, untuk mowujudkan keterbukaan pemerintah dan pelayanan publik yang lebih baik. Ia mendorong warga lkut berpartisipasi mengawasi kinerja birokrasi.
Penulis : Dylan Aprialdo Rachman
Editor : Diamanty Meiliana