PSI Uji Bakal Caleg Secara Terbuka, Eks Pimpinan KPK Jadi Juri

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menguji bakal caleg yang mendaftar ke partai berciri khas warna merah itu. PSI menggelar uji kompetensi terbuka.

“Ini penting banget. Dengan adanya transparansi, memaksa semua pihak untuk bersikap fair, objektif, dan meningkatkan kualitas bacaleg itu sendiri,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie di gedung PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (4/11/2017)

Grace mengatakan uji kompetensi secara terbuka dilakukan agar masyarakat kelak mengenal caleg yang dipilih, meski keputusan ada di partai. Selama ini, menurut Grace, masyarakat memilih tanpa mengetahui rekam jejak caleg.

“Karena ini mereka ini nanti akan merepresentasikan masyarakat. Dari 250 juta penduduk Indonesia, kita hanya punya 575 anggota DPR, 1 orang mewakili jutaan masyarakat. Selama ini kita tidak tahu bagaimana proses di dalam partai seperti apa, tahu-tahu sudah keluar daftar caleg ditetapkan KPU. Kemudian rakyat memilih dari situ tanpa tahu orang itu punya kompetensi atau tidak,” ujar Grace.

Grace menerangkan uji kompetensi akan dilakukan terhadap sekitar 200 peserta selama tiga pekan. Peserta akan diberi waktu 7 menit mempresentasikan visi-misi, gagasan, dan motivasi serta 13 menit sesi tanya-jawab.

“Jadi kita minta mereka untuk menyiapkan visi-misi mereka. Apa yang memotivasi, mau jadi anggota komisi berapa, apa yang akan mereka lakukan di sana. Kita sepakat nggak usah lama-lama dengan maksimal 7 slide,” ujar Grace.

Dalam uji kompetensi, peserta setidaknya harus memperoleh nilai minimal 70 persen dari 100 persen kategori yang ditetapkan. Kemudian akan maju pada tahap berikutnya, yakni sosialisasi.

“Mekanisme jadi juri memberikan penilaian kompetensi, visi-misi, value, ada bobot, minimum mereka harus mencapai 70 persen. Jadi ada 1 sampai 5 nilai, di atas angka 3 itu bisa masuk tahap berikutnya, yaitu sosialisasi,” kata Grace.

Pada tahap sosialisasi, peserta akan diberi tugas mengidentifikasi masalah dan solusi pada daerah pemilihannya. Peserta juga harus mendapatkan 100 orang lewat pengumpulan form dan fotokopi KTP.

“Seratus orang itu menjadi patokan awal apakah orang itu niat atau nggak. Karena, meskipun dia bagusnya tapi kalau tidak bisa mensosialisasikan diri serius menjalani caleg dan ajak orang untuk memilihnya kan percuma,” kata Grace.

Hari ini, sekitar pukul 13.00 WIB, PSI akan melakukan uji kompetensi terhadap 40-50 peserta yang berasal dari latar belakang profesi. Adapun jurinya ialah Bibit Samad Rianto, mantan Wakil Ketua KPK; Hamdi Muluk, guru besar psikologi Universitas Indonesia; Dara Affiah, aktivis dan mantan Komisioner Komnas Perempuan; serta tokoh-tokoh lain.

“Masyarakat juga bisa menyaksikan secara langsung lewat platform Instagram, Facebook, dan YouTube PSI,” ujar Grace. (tor/tor)

Sumber

Recommended Posts