Partai Demokrat tengah mewacanakan duet Jusuf Kalla (JK) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019. Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menilai wacana tersebut merupakan upaya mengadu domba Jokowi dan JK.
“Paket JK-AHY yang dipropagandakan oleh Partai Demokrat hanyalah upaya Demokrat mengadu domba antara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Presiden dengan Wakil Presiden,” kata Guntur melalui keterangan tertulis, Rabu (4/7).
Menurut Guntur, Partai Demokrat berusaha mengganggu konsentrasi Jokowi-Jusuf Kalla yang sedang fokus bekerja.
“Kalau mereka berdua terpancing dan terganggu maka roda pemerintahan dan pembangunan akan kena imbasnya. Inilah yang diinginkan oleh Demokrat: kegagalan duet kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla,” ujarnya.
Dia menilai kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla jika gagal maka imbasnya akan berpulang pada keduanya. “Maka sangat aneh kalau Demokrat berpura-pura mengusung Jusuf Kalla yang mau dipasangkan dengan AHY sedangkan pada tahun 2009, SBY ‘membuang’ Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden yang akhirnya Jusuf Kalla maju sebagai calon presiden sendiri,” ujarnya. [rzk]