PSI Minta Pemkot Surabaya Beri Insentif bagi Nakes di Suramadu

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam dua pekan terakhir Pemerintah Kota (Pemkot Surabaya) telah melakukan penyekatan dan tes swab massal terhadap warga yang melintas di jembatan Suramadu selama 24 jam non stop. Tjutjuk Supariono, anggota dewan komisi D fraksi PSI mengimbau Pemkot untuk memberikan tambahan insentif bagi nakes sebagai apresiasi kerja keras mereka.

“Kemarin saya melakukan pemantauan lapangan ke Suramadu. Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang sudah bekerja keras. Khusus teman-teman nakes mereka tetap kuat memakai APD lengkap di tengah terik matahari,” ungkap Tjutjuk, Kamis (17/6/2021).

“Perjuangan para nakes luar biasa dan sudah sewajarnya Pemkot mempertimbangkan insentif kepada mereka sebagai ucapan terima kasih telah menjaga warga Surabaya” imbuhnya.

Sejak dilangsungkannya penyekatan, para nakes mengalami penambahan beban kerja. Proses vaksinasi yang dituntut cepat, pelaksanaan tes swab, tim gerak cepat (TGC), dan pelayanan kesehatan non-Covid19 semuanya dijalankan oleh nakes.

Tingginya capaian vaksinasi dan terkendalinya penyebaran kasus Covid-19 di Surabaya selama ini adalah berkat kerja keras nakes. Mereka terus melakukan pekerjaan secara maksimal meskipun resiko terpapar varian baru Covid-19 sangat tinggi.

“Saya mendapat informasi bahwa ada ratusan nakes yang dilibatkan bekerja bergantian di penyekatan Suramadu. Harapannya dengan adanya insentif ini bisa semakin memotivasi teman-teman nakes bekerja melindungi warga,” harap pria yang akrab disapa Cak Tjuk ini.

Sampai hari ini peningkatan kasus Covid-19 di Bangkalan masih terus terjadi bahkan meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Pemprov Jatim per Selasa (15/6/2021) terdapat 75 kasus baru di Bangkalan, dengan rincian 60 kasus aktif, 10 meninggal, dan 5 berhasil sembuh. Sementara keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sana telah mencapai 94 persen.

Kondisi ini kemudian berpengaruh pada penanganan Covid-19 di Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur yang memiliki fasilitas kesehatan lebih lengkap dan menjadi rujukan daerah sekitar.

BOR di Surabaya otomatis ikut meningkat dari 21 persen ke angka 53 persen akibat peningkatan kasus baru-baru ini. Kabar baiknya, kasus Covid-19 di internal Surabaya sendiri belum mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu hanya sebesar 0,16 persen per tanggal 16 Juni 2021.

“Ini semua berkat kerja keras nakes dan seluruh warga Surabaya yang terus tertib menjalankan protokol kesehatan,” ujar Tjutjuk.

Terakhir PSI mengimbau agar Pemkot Surabaya terus memasifkan sosialisasi protokol kesehatan lantaran kasus Covid-19 mengalami tengah tren kenaikan secara nasional. Beberapa daerah mengalami lonjakan kasus secara signifikan termasuk wilayah Bangkalan yang terhubung langsung dengan Kota Pahlawan melalui jembatan Suramadu. (*)

Sumber : https://www.timesindonesia.co.id/read/news/353275/psi-minta-pemkot-surabaya-beri-insentif-bagi-nakes-di-suramadu

Recommended Posts