Juru bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia, Furqan AMC meminta Kemendikbudristek mengevaluasi langkah Dinas Pendidikan Kota Depok dalam proses relokasi SDN Pondok Cina 1 yang telah mengundang protes dari Ibu-Ibu perwakilan orang tua siswa Minggu (06/11/2022).
“Dialog dengan orang tua siswa perlu dikedepankan demi menjaga hak-hak siswa untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik” ujar Furqan.
“Proses belajar mengajar siswa harus tetap dijamin, jangan sampai terganggu atau terabaikan karena proses alih fungsi lahan SD”, tegasnya.
Menurut data di laman Kemendikbud saat ini di SDN 1 Pondok Cina Depok terdapat 365 siswa dengan 12 rombongan belajar. Disdik berencana melakukan regrouping siswa ke beberapa sekolah. Sementara orang tua siswa minta dibuatkan gedung sekolah yang baru. Kalaupun mau dipindahkan, ke satu sekolah saja, tidak diregrouping ke beberapa sekolah.
Lebih lanjut Furqan menjelaskan, menurut informasi dari orang tua siswa, ketika kesepakatan belum dicapai, ternyata sebagian kursi-kursi dan meja belajar siswa sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah pada hari Sabtu (05/11/2022). Keesokan harinya perwakilan orang tua siswa akhirnya melakukan protes dan menempelkan berbagai poster gugatan di gerbang sekolah.
Polemik ini terjadi terkait dengan rencana pemerintah kota Depok yang akan membangun Masjid Agung di lokasi lahan SD Pondok Cina 1, jalan Margonda Raya KM 405, kecamatan Beji, Kota Depok.
Pada saat meninjau lokasi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bulan Februari lalu, Walikota Depok Imam Budi Hartono mengaku rencana pembangunan Masjid Agung ini merespon aspirasi warga masyarakat yang menginginkan ada Masjid di jalan Margonda raya. Menurutnya masyarakat selama ini kesulitan untuk sholat Ashar atau Magrib pada saat jam pulang kantor di jalan Margonda raya. Desain masjidnya sendiri rencananya akan dirancang langsung oleh Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil