Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang mempersiapkan para bakal calon legislatif yang diusung mereka untuk siap bertarung di Pileg 2019. Salah satunya adalah dengan menggelar kelas politik di kantor DPP PSI, Jakarta.
“Kelas ini diperuntukkan untuk para bacaleg PSI yang sudah lolos seleksi. Kelas intensif 25 orang. Digelar dua hari, pada 7 April dan 28 April 2018,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PSI, Sumardy, dalam keterangannya, Sabtu (7/4).
Menurut dia, pembekalan perlu dilakukan guna meningkatkan kapasitas teoritis para bakal calon legislatif (baceleg). Baik dalam soal wawasan teoritis maupun kemampuan politik praktis.
“Kami ingin para bacaleg PSI benar-benar siap dalam pertarungan di Pemilu 2019. Tidak cukup hanya rekam jejak yang bersih dan kompeten. Mereka juga harus dibekali hal-hal lain,” ujar Sumardy.
Ia menyebut akan ada sekitar 11 materi yang akan diberikan kepada bacaleg itu. Termasuk di antaranya adalah, “Platform PSI”, “Perkembangan Politik di Masa Reformasi”, “Karakteristik Pemilih Nasional”, “Manajemen Daerah Pemilihan”, “Komunikasi Persuasif dalam Pemasaran Politik”, dan “Mengenal DPR: Struktur dan Fungsi”.
Sumardy mengatakan, pihaknya mengundang sejumlah praktisi untuk mengisi materi dalam kelas politik itu. Para pematerinya ialah Saiful Mujani, Djayadi Hanan, Sirajuddin Abbas, dan Ade Armando.
Peserta kelas adalah para bacaleg yang sudah lolos di gelombang pertama seleksi. Sebelumnya, mereka telah melewati seleksi administratif, tes wawancara yang melibatkan panelis independen, dan uji sosialisasi. Gelombang kedua seleksi sudah ditutup pada 31 Maret lalu.
Nantinya para bacaleg itu akan mengiuti tes wawancara yang akan digelar pada 21 dan 22 April 2018. Tes itu akan melibatkan panelis independen, seperti mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto, aktivis perempuan Natalia Soebagjo, dan penulis Goenawan Mohamad.