Dewan Pimpinan Derah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aceh Selatan, menyayangkan kondisi langkanya garam sebagai bahan kebutuhan pokok masyarakat 4 hari terakhir. Mengingat Aceh Selatan sebagai daerah pesisir laut Hindia ternyata masih mengalami kelangkaan garam.
Ketua DPD PSI Aceh Selatan Sariman Arma, S.Sos., menyatakan bahwa persoalan kebutuhan pokok seperti garam untuk konsumsi rumah tangga termasuk dalam ketahanan pangan yang mestinya dapat disikapi dengan baik oleh pemerintah daerah.
“Garam untuk rumah tangga pun kita tak mampu sediakan. Ini tentu logika yang sulit difahami, kita ini daerah yang dari ujung ke ujung memiliki garis pantai, tapi tak mampu mendirikan industri garam untuk kebutuhan konsumsi” ungkap Arma, (8/7/2017).
Menurut Arma, selama ini masyarakat Aceh Selatan secara ekonomi banyak tergantung dengan Medan (Sumut), bahkan sebagian besar sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya datang dari Medan. Dulu diberbagai kecamatan ada petani garam tradisional, namun oleh kemajuan zaman, kalah bersing dan gulung tikar.
“Kami khawatir jika tidak ada kemandirian ekonomi khususnya untuk kebutuhan pokok seperti sayuran, garam dan lain-lain. Aceh Selatan sangat rapuh dan kemiskinan makin meningkat karena sektor kebutuhan pokok saja kita tak mandiri” kata Arma mengingatkan situasi Aceh Selatan.
Solusi yang bisa dilakukan menurut mantan aktivis SMUR ini, pemerintah bersama masyarakat serta dunia usaha mesti duduk bersama membicarakan strategi pemberdayaan ekonomi rakyat terutama untuk pangan dan industri kecil menengah yang dihidupkan menopang kebutuhan pokok masyarakat seperti garam.
“Banyak cara jika memang pihak terkait punya komitmen mengubah situasi tersebut. Toh, industri garam itu sebenarnya juga bukan industri yang terlalu canggih dan rumit asal ada kemauan pasti ada jalannya, kalau bicara ekonomi itu ya, bicara kemandirian” tutup Arma.
Sebagaimana diketahui, saat ini memang di kabupaten Aceh Selatan sedang terjadi kelangkaan garam yang merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat. Kelangkaan ini sudah terjadi empat hari yang lalu dan hampir merata seluruh kecamatan yang ada di Aceh Selatan. [Ril]