Meskipun tergolong Partai baru, Partai solidaritas Indonesia (PSI) mengusung optimisme memenangkan Pemilu 2019 mendatang.
Target memenangkan suara rakyat dalam pesta demokrasi lima tahunan itu juga disampaikan pengrus PSI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
“Target kita sama seperti ketika kita bertemu pak Jokowi di Istana. Kita sampaikan kepada pak Jokowi, target kita menang,” ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie saat bertandang ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (27/3/2018).
Presiden Jokowi pun mengapresiasi positif target PSI. Bahkan tidak melihat target tersebut sebagai mimpi di siang bolong, menurut Grace Natalie.
Untuk mencapai target tersebut, ia mengulang pertanyaan Presiden Jokowi saat itu, yakni strategi apa yang akan dilakukan untuk mencapai target menang Pemilu 2019.
Grace Natalie pun menyakini pertanyaan itu pun muncul dari publik terkait strategi yang diambil PSI.
Perekrutan Calon Legislatif (Caleg) yang transparan dan profesional menjadi strategi pemenangan yang akan sangat membedakan PSI dengan partai politik yang lainnya.
“Itu salah satu strategi kita. karena kita melihat salah satu problem dari rendahnya produktifitas di DPR adalah tidak ada proses seleksi Caleg yang profesional dan transparan,” jelasnya.
Ia pun mencontohkan ketika seseorang bekerja itu ada target kerja, KPI (Key Performance Indicator), dan lainnya yang terkait produktifitas kerja.
Kalau syarat itu tidak mampu dicapai, maka karyawan tersebut mundur atau dikeluarkan oleh pemilik perusahaan.
Untuk itu PSI pun telah menunjukan mampu melakukan pendaftaran dan seleksi Caleg secara transparan dan profesional di hadapan panitia seleksi yang berisi tokoh-tokoh nasional di negeri ini.
Yang tidak kalah pentingnya lagi, imbuhnya, PSI akan membuat surat perjanjian yang berkekuatan hukum dan mengikat dengan para Caleg.
Tujuannya, jelas dia, Caleg PSI akan diberhentikan jika tidak memiliki kinerja yang bagus untuk masyarakat.
“Kita akan buat Surat perjanjian yang berkekuatan hukum yang mengikat terhadap kedua belah pihak, PSI dan Caleg. Kalau performance Caleg tersebut dinilai rakyat tidak bagus, kita bisa mencopotnya,” tegasnya.
Untuk itu PSI, kara Grace Natalie akan menyiapkan rapor para wakil rakyat secara online yang bisa dinilai langsung oleh publik.
Sehingga jika rapor merah, menurut dia, PSI akan mencopot anggota parlemennya yang dinilai publik berkinerja buruk.
Pada seleksi pertama Caleg PSI, sebanyak 116 nama bakal caleg dari PSI dinyatakan lulus untuk maju ke Pemilihan legislatif.
PSI juga membuka gelombang kedua rekrutmen bakal calon anggota legislatif ( caleg) untuk Pemilu 2019.
Panitia seleksi (pansel) independen akan kembali menggelar uji kompetensi melalui wawancara terbuka.
Sebelumnya salah satu anggota pansel Mari Elka Pangestu berharap, pada gelombang kedua ini lebih banyak perempuan yang mendaftar.