Sekretaris Jenderal DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, kehadiran PSI harus menjadi solusi dan jalan baru politik Indonesia.
Menurut Toni, begitu akrab disapa, PSI lahir dan digerakkan oleh aktivis-aktivis muda atas kesadaran tanggung jawab zamannya untuk menjadikan politik sebagai tugas mulia membawa keadilan dan kesejahteraan untuk semua.
“Semua yang terkait dengan kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak ditentukan oleh partai. Ini sebagai konsekwensi dari demokrasi yang telah menjadi pilihan kita,” ujar Toni saat menggelar silaturahim dengan pengurus DPW PSI Sulawesi Selatan serta DPD Kabupaten/Kota se-Provinsi tersebut di sela-sela Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Toni yang merupakan tokoh muda Muhammadiyah itu didampingi dua Wakil Sekjen PSI, Satia Chandra Wiguna dan Danik Eka Rahmaningtyas.
Mantan sekjen Ikatan Remaja Muhammadiyah itu menegaskan, sudah saatnya gerakan ekstra parlemen jalanan yang selalu menjadi pilihan aktivis diganti dengan gerakan politik gagasan yang bermartabat dan berpihak terhadap rakyat.
Supaya, kata dia, aktivis tidak hanya menjadi bagian dari pembersih (bersih-bersih) limbah yang dikeluarkan oleh parpol. “Inilah yang melatari kehadiran PSI dengan figur-figur baru yang muda yang belum tercemar dengan praktik-praktik politik yang kumuh,” tegas mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute ini.
Sekretaris DPW PSI Sulsel, M Fadli Noor, menyambut baik pertemuan tersebut. Bagi mereka silaturrahim ini menambah semangat dalam menggerakkan PSI di Sulsel. “Kami yakin, PSI Sulsel akan menjadi pilihan rakyat di Pemilu 2019,” ujarnya.