Setiap generasi punya tantangan masing-masing dalam memaknai dan mengisi kemedekaan RI yang tahun ini mencapai usia ke-72. Bagi generasi muda, tantangan kemerdekaan dalam konteks kebangsaan kontemporer adalah merdeka dari intoleransi dan korupsi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, usai menghadiri upacara penurunan Bendera Merah Putih di Istana Negara. Maraknya sejumlah fenomena intoleransi akhir-akhir ini, kata Raja, menyadarkan publik bahwa proses pembangunan konsep kewarnegaraan masih belum selesai.
“Isu toleransi terkait dengan nation building setelah 72 tahun merdeka, konsep kewarganegaraan kita perlu terus dimantapkan. Mestinya tidak ada lagi warga negara kelas 1 dan 2,” ujarnya di Istana Negara, Kamis (17/8) sore.
“Semua adalah warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa melihat latar belakang suku, agama ras dan gender,” imbuh Raja.
Selain merdeka dari segala hal yang berhubungan dengan sikap intoleransi, Raja juga berharap agar generasi muda bersama-sama memerdekakan diri dari korupsi.
“Kemerdekaan mesti dimaknai dengan merdeka dari korupsi. Anti-korupsi dan good governance merupakan bagian dari state building. Negara ini rusak karena perilaku korupsi para pejabatnya,” kata dia.
“Kesejahteraan tidak merata karena perlikaku politisi yang masih korupsi. Teriak merdekanya nyaring tapi dukung hak angket pelemahan KPK,” lanjut Raja.
Sumber: Kumparan