Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi rencana mantan sejumlah staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan membuat partai politik.
“Inisiatif mereka layak didukung. Hak demokrasi warga negara. Dan, korupsi memang harus “digebuk” bersama oleh banyak parpol. Sementara ini PSI masih merasa kesepian tidak ada mitra sepemikiran dan seperbuatan, satu kata dan perbuatan dalam memberantas korupsi,” kata Wakil Sekjen DPP PSI Satia Chandra Wiguna, dalam keterangan tertulis, Senin 25 Oktober 2021.
Bila mantan staf KPK itu hendak bertukar pikiran atau bahkan bergabung, PSI akan menerima dengan tangan terbuka.
‘Kita bisa berbagi pengalaman bagaimana sulitnya mendirikan partai baru di negeri ini. Kami bisa ajarkan bagaimana meloloskan partai politik dari verifikasi Kumham dan KPU dari pengalaman kami. Bila memang tidak mungkin mendirikan partai baru untuk Pemilu ini , silakan gabung di PSI. Kita dandani PSI menjadi partai anti-korupsi sejati,” kata Chandra.
Ia menambahkan sampai hari ini tidak ada anggota legislatif PSI yang ditangkap KPK. Malah secara internal PSI aktif mengawasi anggota legislatifnya dari potensi mencuri uang rakyat.
“Jika dalam pengawasan internal ada bukti kuat anggota legislatif PSI melakukan korupsi, yang bersangkutan akan segera kami pecat. PSI terus konsisten mengawal uang rakyat melalui proses tranparansi dan akuntabilitas APBD,” pungkas Chandra.