PSI DIY Sayangkan Insiden Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DIY menyayangkan insiden penutupan Patung Bunda Maria di Rumah Doa Adhi Rasa ST Yacobus menggunakan terpal, 22 Maret lalu.

Demi menjaga kondusivitas, diharapkan kejadian-kejadian yang rawan menimbulkan perpecahan seperti itu, tidak terjadi lagi, khususnya di wilayah DIY.

Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin, berujar meskipun kepolisian telah melakukan koreksi bahwa penutupan tersebut atas inisiatif pemilik Rumah Doa lantaran lokasi berdekatan dengan masjid, itu sangat sulit dipercaya.

Sebab penutupan hanya dilakukan sampai Ramadan selesai, karena peresmian belum dilakukan.

“Sehingga, kami sangat menyayangkan. Apalagi ini kejadiannya di awal Ramadan, bulan suci bagi umat Islam yang sebenarnya jadi momen untuk menghayati rahmatan lil’alamin,” katanya, Minggu (26/3/2023).

“Artinya kehadiran umat Islam di tengah masyarakat harus mampu mewujudkan kedamaian, cinta kasih pada sesama dan alam,” tambah Komaruddin.

Sebagai daerah istimewa, tujuan wisata dan kota pendidikan, lanjutnya, sangat wajar Yogya dipenuhi oleh warga yang berbeda agama.

Sehingga, sudah seharusnya perbedaan itu tidak menghalangi untuk hidup berdampingan, termasuk tempat ibadahnya.

“Seperti akses kesehatan, di Yogyakarta ini, RS UII, RS Bethesda, RS Siloam, hingga RS PKU Muhammadiyah, mereka bisa melayani warga tanpa menanyakan agamanya,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia berharap, aparat penegak hukum bisa tetap melindungi hak ibadah kaum minoritas, tanpa menggubris tekanan dari pihak manapun.

Kemudian, alangkah baiknya musyawarah lintas agama lebih dikedepankan, dengan visi perlindungan yang berkeadilan tanpa diskriminasi.

“Ini untuk mencegah gesekan-gesekan antar pemeluk agama, ya, apalagi menjelang tahun politik 2024,” pungkasnya.

 

 

Sumber: https://jogja.tribunnews.com/2023/03/26/berharap-tak-terulang-psi-diy-sayangkan-insiden-penutupan-patung-bunda-maria-di-kulon-progo

Recommended Posts