Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok Ferry Batara menilai kasus penyebaran hoax atau informasi tidak benar melalui media sosial, di Kota Depok sudah cukup meresahkan dan merugikan masyarakat Depok.
Diantaranya karena hoax, tambah Ferry, Kota Depok menjadi kota terendah ketiga di Jawa Barat dalam partisipasi imunisasi Measles Rubella.
“Selain itu juga pernah ada hoax tentang pocong begal di Depok, juga hoax penerapan tilang online melalui CCTV di Depok dan lainnya. Semuanya merugikan masyarakat Depok dan belum ada pencegahan serta penanganan yang menyeluruh atas maraknya hoax di Depok ini,” kata Ferry kepada Warta Kota, Kamis (19/10/2017).
Karenanya kata dia dibutuhkan keseriusan semua pihak untuk mencegah dan menangani hoax di Depok.
“Yang diperlukan adalah gagasan dan sebuah gerakan cerdas dan bijak bermedia sosial, dari berbagai pihak, untuk memerangi hoax,” kata Ferry.
Untuk itu, kata Ferry PSI Depok akan menggagas gerakan bebas hoax di Depok serta memastikan melakukan pelatihan terhadap semua kader, anggota dan simpatisan dalam gerakan cerdas dan bijak bermedia sosial.
“Ini dimaksudkan agar seluruh keluarga besar PSI maupun semua lapisan warga Depok dapat memerangi berita hoax, apalagi yang memfitnah dan menghasut,” katanya.
Baru-baru ini, kata Ferry, PSI juga difitnah melalui hoax di media sosial bahwa mereka dituding berhubungan dengan PKI.
“Karenanya DPP PSI telah mengambil langkah hukum dengan melapor ke Bareskrim Polri,” katanya.
Menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Pemilu serentak 2019, Ferry beranggapan pentingnya seluruh stakeholder dan tiap lapisan masyarakat menggagas gerakan cerdas dan bijak dalam bermedia ini.
“Kami berharap gagasan dan gerakan PSI Depok ini dapat menjadi pemantik bagi Pemkot serta partai-partai politik yang ada di Depok untuk mendukung dan mengikuti langkah PSI. Dengan begitu demokrasi substansial di Depok akan terasa,” katanya.
Terakhir, Ferry mendukung Surat Edaran Nomor 463/0478/DPAPMK yang dikeluarkan Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad pada 29 September 2017 terkait gerakan hari menyumbang buku.
“Namun gerakan ini mesti didukung dengan rencana peningkatan minat baca yang jelas dan terukur. Serta mesti didukung juga oleh pembudayaan literasi digital yang massif. Agar Depok menjadi kota zero hoax,” kata Ferry.