PSI Bertekad Serap Aspirasi Publik

Aspirasi rakyat seringkali hanya dijadikan pendulang suara oleh partai-partai politik (parpol). Setelah itu rakyat ditinggalkan kembali dari meja pertarungan para elite yang tengah berebut kue kekuasaan. Itu sebabnya, hingga saat ini, perubahan ke arah yang lebih baik sulit dilaksanakan di negeri ini.

“Sudah beberapa kali pemilu digelar, baik di tingkat nasional maupun pemilihan kepala-kepala daerah. Parpol menjadi kendaraan utama untuk meraih kekuasaan. Penguasa silih berganti, apakah situasi jadi lebih baik? Tidak juga,” kata Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, Selasa (15/9).

Dia menjelaskan, PSI ingin hadir dalam warna yang berbeda dengan menjadi penyuara aspirasi publik. Artinya, partai itu hadir tidak sekadar untuk jalan menuju kekuasaan, seperti yang dilakukan kebanyakan partai selama ini.

Masih munculnya harapan positif dibuktikan PSI yang hadir demi menyuarakan kepentingan anak-anak muda dan kaum perempuan yang mendambakan perubahan.

Kata Grace, hal itu jelas muncul dalam pertemuan para relawan PSI yang digelar dalam kegiatan bertajuk “Kopdar Relawan” yang dilaksanakan akhir pekan lalu. Dalam acara itu, kata Grace, ada yang mengharapkan PSI mempunyai platform standar tentang persoalan lingkungan, kependudukan, dan perdagangan nasional.

“Seorang relawan yang berlatar belakang guru honorer, berharap PSI bisa mengakomodasi suara-suara dari lapisan bawah masyarakat,” katanya.

Para relawan yang hadir sangat beragam, mulai dari mahasiswa yang masih aktif di organisasi kampus, pegawai di BUMN dan swasta, wirausahawan, hingga mantan jurnalis yang rajin mengamati perekonomian nasional.

Dalam diskusi kelompok, mereka asyik mendiskusikan konsepsi tentang bagaimana seharusnya partai politik yang ideal di Indonesia. “Kopdar relawan semacam ini rencananya akan digulirkan di semua wilayah di Indonesia, sebagai perwujudan tekad PSI menjadi partai publik,” tandas Grace.

Recommended Posts