PSI Bertekad Mengubah Indonesia Jadi Lebih Baik

Perhelatan Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Senin (16/11), diawali dengan konsolidasi internal.

Berbeda dengan acara partai politik umumnya, PSI mencoba mengemas pertemuan akbar itu secara informal, energik, dan berjiwa muda. Ribuan kader PSI yang memenuhi Assembly Hall JCC mengenakan pakaian serbamerah.

Sembilan pimpinan DPP PSI tampil di atas panggung untuk memompa semangat para kader. Ketua Umum PSI Grace Natali, Sekjen Raja Juli Antoni, Bendahara Umum Suci Mayang Sari dan seluruh jajaran Ketua DPP yaitu, Isyana Bagoes Oka, Nova Rini, Satia Chandra Wiguna, Sumardy dan Danik Eka R tampil membakar semangat anak-anak muda yang hadir.

Grace Natalie dalam orasinya menyatakan, Kopdarnas merupakan momen untuk memberikan semangat dalam merajut solidaritas dan menjadi bukti untuk memberikan solusi atas kegelisahan anak muda. “Bro dan Sis berkumpul di sini karena optimisme untuk mengubah menjadi Indonesia lebih baik,” kata Grace.

Raja Juli Antoni menjelaskan latar belakang berdirinya PSI. “Pilihan kita berpartai adalah atas dasar sesuatu yang rasional dan bukan yang lain,” ungkap Toni dengan berapi-api. Menurut dia, PSI didirikan dengan keyakinan bahwa demokrasi dan keberadaan partai politik adalah institusi paling berpengaruh di Indonesia pascaSuharto turun.

“Dengan demokrasi semua orang setara, bahkan sosok tukang Kayu seperti Jokowi bisa menjadi presiden, sesuatu yang tidak mungkin ada dalam sistem kerajaan atau khalifah,” cetus Toni.  

Kehadiran PSI, kata dia, juga merupakan kritik terhadap partai-partai yang ada saat ini yang mengidap gejala gerontokrasi, sentralistik dan perilaku koruptif. Untuk itu, kata dia, PSI bertekad akan maju dalam Pemilu 2019 untuk menjadikan kekuasaan yang pro-rakyat. “Kader-kader PSI yang nanti di DPR dan DPRD harus mewujudkan APBN dan APBD untuk kesejahteraan rakyat,” tegas dia.

Recommended Posts