Jakarta, CNN Indonesia — Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menjelaskan foto-foto sejumlah pengurus PSI bersama Charlie Wijaya yang kini banyak tersebar di media sosial.
Foto-foto ini menjadi cibiran warganet setelah PSI yang mengaku tak mengenal Charlie Wijaya sebagai kadernya. PSI sebelumnya juga membantah Charlie adalah pengurus dan bekas calegnya.
Charlie Wijaya adalah sosok yang mengaku melaporkan komika Bintang Emon yang mengkritik keganjilan atas tuntutan kasus penyiram air keras Novel Baswedan ke Kemenkominfo.
Tsamara yang sebelumnya juga mengaku tak mengenal Charlie ikut menjadi bulan-bulanan warganet. Pasalnya, salah satu foto yang tersebar di media sosial adalah Charlie berpose bersama Tsamara.
“Sebagai parpol, PSI sering membuat diskusi/workshop yg bisa dihadiri siapapun. Ketika Charlie Wijaya hadir di salah satu acara kami, dia foto dengan saya, (Grace Natalie) @grace_nat, (Dara Nasution) @DaraNasution__. Apa bedanya ketika saya datang mengisi acara di universitas, lalu seorang pendukung meminta foto bersama? Apa saya tau isi kepalanya ketika diajak foto sehingga saya bisa menolak?” demikian pembelaan diri Tsamara lewat utas kicauan via akun media sosial Twitter miliknya, Selasa (16/6) malam.
Menurutnya wajar andai ia dan sejumlah pengurus PSI lain mengundang animo peserta sebuah acara untuk diajak foto bersama.
Tsamara juga menjelaskan soal unggahan video ucapan ulang tahun dari Grace Natalia kepada Charlie. Kata dia itu adalah video lama dan hal tersebut lumrah dilakukan seseorang yang cukup dikenal publik.
Lagi pula kata Tsamara, dia dan Grace Natalie tak bisa membaca masa depan soal apa yang akan dilakukan Charlie ketika mereka berfoto atau sekadar memberikan video ucapan ulang tahun.
Dalam setiap kegiatan orang-orang yang cukup dikenal publik tentu akan bertemu dengan siapa saja yang mengenal mereka, tak jarang juga banyak yang kemudian meminta dibuatkan video atau sekadar berfoto bersama.
Oleh karena itu menurut Tsamara, tudingan dirinya dan pengurus PSI lain mengenal dekat Charlie hanya dari sebuah foto adalah sebuah kesalahan berpikir.
“Ucapan ultah & foto bersama itu lumrah ketika kamu seorang yg cukup dikenal publik. Dalam acara publik, kamu akan bertemu orang-orang yg meminta kedua hal ini. Jadi menganggap ucapan ultah & foto bersama sebagai tanda kami mengenal seseorang scr dekat itu menurut saya agak sesat,” tulis Tsamara yang terpantau menulis utas itu dari New York, Amerika Serikat.
“Soal dugaan bahwa CW memiliki KTA PSI, jawaban saya sederhana & jujur saja: mungkin saja, bisa jadi ia memang memiliki KTA. Toh per hari ini ada sekitar 300.000 orang yg tercatat memegang KTA PSI. Anggota PSI ada dari Sabang sampai Merauke,” tulisnya.
Dan, lagi-lagi ia menegaskan kepemilikan KTA PSI bukan berarti para pengurus Parpol–terutama yang fotonya beredar–memang mengenal Charlie.
“Apakah berarti karena memiliki KTA PSI, kami menjadi mengenal CW? Belum tentu. Ada perbedaan menjadi anggota & pengurus,” katanya.
Kemudian Tsamara pun menegaskan pendirian PSI terkait perkara Bintang Emon dan kritiknya. Ia mengatakan prinsip PSI soal demokrasi jelas, yakni kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah milik warga.
“Apa yang diucapkan BE (Bintang Emon) adalah haknya sepenuhnya sebagai warga negara. Ia merasa tuntutan 1 tahun kepada Pak Novel tak adil? Sama, kami merasakan hal yang sama,” kata dia.
Sebelumnya, pada Selasa siang, DPP PSI tak menjawab secara lugas mengenai status Charlie Wijaya di parpol tersebut.
Pengurus DPP PSI Sigit Widodo mengatakan saat ini pihaknya tengah mengecek apakah Charlie Wijaya terdaftar sebagai kader PSI. “Iya, kami sedang cek [statusnya],” ujarnya kepada CNNIndonesia.com sambil menegaskan sikap PSI yang mendukung Bintang. Pun demikian
Ketua Biro Hukum DPP PSI Rian Ernest pun kemarin siang menolak menjawab apakah Charlie Wijaya merupakan kader PSI secara resmi. Rian hanya mengaku tidak mengenal sosok Charlie, dan menilai pelaporan itu adalah inisiatif pribadi.
Sementara itu Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Sianipar mengatakan Charlie Wijaya bukan pengurus dan mantan calon anggota legislatif (caleg). Michael juga mengklaim tak mengenal Charlie.
Charlie di akun media sosialnya, @charliewijaya11, mengaku salah satu kader PSI. Charlie juga di medsos mengaku melaporkan komika Bintang Emon ke Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen Aptika Kemkominfo).
Belakangan, lewat instagram miliknya, Charlie Wijaya memberikan pernyataan resmi meminta maaf kepada Bintang Emon.