Prihatin Warga Jadi Korban Banjir, Fraksi PSI Desak Pemprov DKI Salurkan Bantuan

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Provinsi DKI Jakarta mendesak pemerintah daerah untuk segera menyalurkan bantuan kepada warga-warga korban banjir yang belum menerimanya.

Pengawas pemerintah daerah itu mengaku mendapat laporan korban bahwa ada yang belum mendapat bantuan.

“Kami prihatin ada korban banjir yang belum menerima bantuan dari pemprov sampai hari ini. Padahal, hujan dan banjir telah terjadi selama beberapa hari ke belakang ini dan mereka sangat membutuhkan bantuan-bantuan tersebut untuk hidup sehari-hari,” kata Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Josephine Simanjuntak dari keterangannya pada Jumat (31/1/2025).

Josephine mengatakan, hingga Jumat (31/1/2025) pagi, masih ada beberapa daerah terendam banjir yang warganya belum menerima bantuan. Dia mencontohkan seperti warga Kebon Pala di Jakarta Timur dan Cilincing di Jakarta Utara.

“Kami mendapatkan kabar warga di Kebon Pala masih belum mendapatkan bantuan. Begitu pula warga yang menghuni rusun-rusun di Cilincing. Pemprov harus segera memberikan bantuan yang mereka butuhkan,” ucap Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini.

Josephine mempertanyakan alasan warga di daerah-daerah tersebut telat menerima bantuan yang harusnya diberikan secara cepat. Kta dia, semua pihak sudah diberitahu mengenai besarnya skala banjir yang terjadi saat ini.

“BPBD DKI Jakarta sudah memberikan peringatan dari jauh-jauh hari kalau beberapa daerah akan terendam. Seharusnya, pemprov melakukan persiapan untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat dengan cepat,” tegasnya.

Pada Kamis (31/1/2025), Josephine menyalurkan bantuan kepada warga Rawa Terate di Jakarta Timur berupa makanan bayi dan pampers bayi. Di lapangan, warga sangat menanti kedatangan bantuan-bantuan dari pemprov.

“Tim kami sempat mengunjungi Rawa Terate untuk memberikan bantuan makanan bayi dan pampers bayi kepada ibu-ibu, tapi itu belum cukup, pemprov harus menyalurkan lebih banyak bantuan lagi,” jelasnya.

Ia mengaku genangan air di Rawa Terate cukup dalam, sehingga menghambat proses penyaluran bantuan kepada warga sekitar. Hal ini juga harus jadi evaluasi bagi pemprov, air di Rawa Terate tidak surut sampai siang.

“Ini menghambat proses penyaluran bantuan karena kami tidak bisa mendirikan posko banjir di sana, sehingga kami harus mengantarkan bantuan-bantuan itu kepada warga yang mengungsi di lantai dua rumahnya masing-masing,” pungkasnya.

Sebanyak 2.784 warga masih mengungsi akibat terdampak banjir di Jakarta hingga Jumat (31/1/2025) pukul 07.00. Mereka telah dievakuasi oleh petugas ke lokasi yang lebih tinggi dari lokasi banjir.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, ribuan warga yang mengungsi itu masih berasal dari dua wilayah yaitu Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Untuk Jakarta Barat di Kelurahan Cengkareng Barat, terdapat 107 jiwa dari 42 KK yang dievakuasi ke Masjid An Nur dan  Gereja GPPK Palem.

Kemudian di Kelurahan Tegal Alur ada 692 jiwa dari 355 KK yang diungsikan di Musalah Al Madin dan MasjiD RW 015. Sedangkan di Jakarta Utara, 500 jiwa dari 160 KK di Kelurahan Rorotan dievakuasi ke Depo BCC.

“Di Kelurahan Semper Barat ada 1.485 jiwa dari 312 KK. Lokasi pengungsian di RPTRA Triputa Persada Hijau, Rusun Embrio, Mushola Al Barokah, TK Negeri Semper, Pos RW 06, Sekretariat Rusun Blok A, SDN 13, Mushola Abu Turab, Masjid Annadzofah, Kantor Asrama DKI, Kantor Sekretariat RT 07/RW 08, Musalah RT 01, SMAN 75,” jelas Yohan dari keterangannya pada Jumat (31/1/2025).

Dari data BPBD, jumlah lokasi yang tergenang dan terendam banjir di Jakarta mulai menurun. Hingga pukul 07.00, banjir masih merendam 10 RT di wilayah Jakarta Barat.

Rinciannya, tujuh RT di Kelurahan Cengkareng Barat dan tiga RT di Kelurahan Tegal Alur. Untuk penyebab banjir karena curah hujan, dengan ketinggian air 30-60 sentimeter dan situasi masih tergenang.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

BPBD juga mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujar Isnawa.

Isnawa mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

“Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” tuturnya.

 

Sumber: https://wartakota.tribunnews.com/2025/01/31/prihatin-warga-jakarta-jadi-korban-banjir-fraksi-psi-desak-pemprov-dki-salurkan-bantuan

Recommended Posts